Minyak Mentah Bergerak Naik di Asia

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak bergerak menguat pada perdagangan Kamis (25/5/2017) di Asia. Investor mengantisipasi pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak di Wina yang berpotensi akan memperpanjang pemangkasan produksi.

Perpanjangan perjanjian saat ini sangat diharapkan dalam petemuan tersebut. Namun pertanyaannya adalah untuk berapa lama dan jika ada pemotongan yang lebih dalam akan diumumkan di akhir pertemuan tersebut.

“Sementara pasar memperkirakan perpanjangan 9 bulan untuk kesepakatan kelompok saat ini. Perpanjangan pemotongan akan memicu sentimen bullish. Sementara apapun yang lebih pendek dari 9 bulan kemungkinan akan melihat harga turun,” kata analis di Accendo Markets dalam sebuah catatan, seperti mengutip marketwatch.com.
 
Menjelang keputusan tersebut, pengiriman West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli di New York Mercantile Exchange naik 40 sen atau 0,8% menjadi US$51,75 per barel. Sementara minyak mentah Brent yang merupakan patokan global, melonjak 42 Sen, atau 0,8% menjadi US$54,38 per barel.

Lebih dari 20 negara OPEC dan negara-negara non-OPEC pada November tahun lalu setuju untuk memotong produksi kolektif sebesar 1,8 juta barel per hari. Kesepakatan tersebut sebagai upaya mengurangi kekenyangan pasokan global yang membuat tutup pada harga. Persetujuan ini mulai berlaku pada 1 Januari, dan saat ini dijadwalkan berakhir pada akhir Juni.

Arab Saudi dan Rusia pada awal Mei telah mengatakan bahwa mereka mendukung perpanjangan kesepakatan selama sembilan bulan, sementara Irak dan Iran mengatakan kepada CNBC pada hari Rabu bahwa mereka siap untuk melakukan pemotongan balik pada kuartal pertama tahun 2018. Arab Saudi, Iran dan Irak adalah Tiga produsen minyak terbesar di OPEC.

Data terakhir menunjukkan stok global mulai menyusut, sebagian karena usaha OPEC. Persediaan minyak mentah AS turun untuk pekan ketujuh berturut-turut, menurut data keluar pada hari Rabu.

“Penarikan inventaris di AS “mungkin telah membantu meyakinkan beberapa anggota OPEC bahwa pasokan potongan memiliki dampak tertunda dan harus diberi lebih banyak waktu untuk mencapai tujuan pengurangan stok minyak mentah ke tingkat di sekitar rata-rata lima tahun,” kata Geoffrey Craig, Editor minyak berjangka di S & P Global Platts, dalam sebuah catatan.

Harga minyak, bagaimanapun, turun untuk pertama kalinya dalam seminggu pada hari Rabu karena para pedagang membukukan beberapa keuntungan menjelang pertemuan OPEC.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*