Minyak Mentah Asia Naik Respon Libya dan Kanada

INILAHCOM, Tokyo – Gangguan produksi di Libya dan Kanada telah meningkatkan harga minyak mentah di Asia pada perdagangan Selasa (11/4/2017).

Minyak mentah AS untuk pengiriman Mei naik 0,2 persen ke ke US$53,07 per barel. Untuk minyak jenis Brent kontrak Juni naik 4 sen ke US$56,02 per barel.

Produksi minyak Libya terganggu dengan ditutupnya lapangan minyak terbesar untuk kedua kalinya. Milisi lokal memblokir pipa dari Sharara ke terminal minyak. “Namun produksi minyak Libya jauh lebih sedikit,” kaa Timothy Evans, analis energi dari Citi Futures seperti mengutip marketwatch.com.

Dengan terhentinya produksi di Sharara maka akan mengurangi 200.000 barel per hari dari produksi Libya. Hal ini menambah gangguan produksi yang dialami Kanada dengan berkurangnya produksi hingga 450.000 barel per hari. Dengan terganggunya industri minyak di Alberta maka menurunkan impor minyak ke AS.

Standard Chartered memperkirakan sekitar 25 juta barel produksi yang telah hilang. Sedangkan PIRA Energy Group mengharapkan total mencapai 30 juta barel. Namun, itu sebagian kecil dari sekitar 96 juta barel bahan bakar minyak dan cairan yang dikonsumsi sehari-hari.

“Fundamental minyak mentah masih bearish jadi kenaikan hanya dalam jangka pendek,” kata analis di CMC Market, Ric Spooner. Ia menduga jika harga terus naik maka akan menggoda produsen minyak mentah AS untuk menambah produksi. Produksi harian saat ini telah menembus 9 juta barel dalam tujuh pekan terakhir. Aktivitas pengeboran terus meningkat dan stok minyak AS menuju rekor tertinggi.

S & P global Platts memperkirakan persediaan naik lebih jauh 125.000 barel pekan lalu. Namun data resmi dari pemerintah baru akan dirilis Rabu besok waktu AS.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*