Minyak Mentah Alami Aksi Jual

INILAHCOM, Singapura – Minyak mentah bergerak melemah pada perdagangan Senin (17/4/2017). Investor merealisasikan keuntungan setelah kenaikan baru-baru ini.

Aksi jual merespon kenaikan produksi minyak mentah AS. Untuk minyak mentah AS pengiriman Mei turun 0,8 persen ke US$52,7 per barel. Untuk minyak mentah jenis Brent dengan pengiriman Juni berkurang 0,8 persen ke US$55,4 per barel. Perdagangan secara global berpotensi lesu karena beberapa pasar masih merayakan libur Paskah.

Pasar minyak mendapat tekanan dari data produksi AS. Indikasinya dengan bertambahnya rik dalam pekan ke-13 per 13 April, jumlahnya total menjadi 683. Angka ini merupakan tertinggi dalam dua tahun terakhir.

“Investor merealisasikan keuntungan untuk harga saat ini. Kami dapat memahaminya,” kata analis Citi Futures, Timothy Evans seperti mengutip marketwatch.om.

Kenaikan produksi minyak AS mengancam kesepakatan OPEC dan NonOPEC untuk mengurangi produksi sejak 1 Januari 2017. Kesepakatan tersebut berlaku untuk semester I tahun ini.

Dari data OPEC per empat bulan sejak kesepakatan, produkti minyak telah turun 153.000 per barel. Produksi tersebut rata-rata menjadi 31.930.000 barel per hari.

Harga minyak melonjak drastis setelah Arab Saudi mendukung kesepakatan pengurangan produksi minyak untuk dilanjutkan di semester kedua tahun ini.

Permintaan global untuk minyak mentah datang dari investor perbankan di China. Pada bulan Maret, impor minyak mentah China melebihi ekspektasi pasar dengan naik menjadi 9,2 juta barel per hari.

Permintaan penyulingan yang kuat dan berkurangnya produksi dalam negeri kemungkinan akan tetap China haus minyak mentah asing. Angka-angka resmi yang dirilis Senin menunjukkan produksi minyak mentah China tergelincir 6,8% pada tahun ke 3,9 juta barel per hari pada kuartal pertama.
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*