Minyak Masuki $50, Emas Istirahat Sejenak


shadow

Financeroll – Emas berjangka mendatar dan terkoreksi tipis pada hari Senin setelah rally dan menciptakan kenaikan bulanan terbesar dalam tiga tahun di pekan lalu. Bagaimanapun juga logam mulia tampak bersiap untuk menanjak lagi seiring dengan jatuhnya saham AS. Emas untuk pengiriman April di Comex ditutup di $1,279.20 per ounce, tidak berubah dari hari Jumat, sementara perak untuk pengiriman Maret naik 43 sen, atau 2,6%, ke $17,21 per ounce.

Secara terus menerus, emas naik lebih dari 8% pada bulan Januari, mendapat dukungan karena investor mencari tempat berlindung di tengah kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi global serta gejolak pasar politik dan keuangan.

Pekan ini adalah minggu yang akan dihiasi banyak agenda ekonomi yang penting terutama dari AS. Sebelumnya emas berjangka menunjukkan sedikit reaksi terhadap pendapatan pribadi di AS untuk bulan Desember dan angka belanja konsumen yang dirilis Senin pagi waktu AS. Logam kuning tidak bereaksi banyak terhadap indeks manufaktur Institute for Supply Management, yang melambat di Januari. Data tersebut lebih lemah dari yang diperkirakan dari 53,5% dari 55,1% pada bulan Desember.

Agenda terbesar akan dirilis pada hari Jumat, data Nonfarm Payrolls dan data tenaga kerja lainnya untuk periode Januari. Para ekonom memperkirakan Payrolls menunjukkan kenaikan dari 245.000 versus  252.000 pada bulan Desember.

Sementara itu minyak mentah berjangka berakhir hampir 3% lebih tinggi pada hari Senin dan secara singkat sempat mencapai $50 per barel, terdorong naik kembali pasca penurunan sebelumnya, dipicu oleh aksi mogok kerja di kilang AS dan data manufaktur Tiongkok yang lebih rendah.

Minyak mentah light-sweet untuk pengiriman Maret naik $1,33, atau 2,8%, berakhir di $49,57 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu penutupan tertinggi minyak sejak 5 Januari lalu. Namun untuk penutupan bulanan harga minyak mentah kehilangan 9% pada bulan Januari, turun untuk bulan ketujuh berturut-turut. Minyak mentah Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk pengiriman Maret naik $1,76, atau 3,3%, ditutup pada $54,75 per barel di London ICE Futures Exchange. Itu penutupan tertinggi Brent sejak 2 Januari.

Dari perkembangan di atas, emas masih berpeluang naik. Fundamental makro yang mendukung peningkatan harga emas adalah runtuhnya nilai mata uang, stimulus global, dan tingkat suku bunga yang rendah; semua  itu bisa terus menopang penguatan emas ditambah dengan potensi lonjakan permintaan menjelang perayaan Imlek. Sementara itu meskipun sejenak sempat di $50, harga minyak mentah masih dibayangi sentimen negatif. Jika terlihat indikasi pelemahan ekonomi di Tiongkok dan AS, harga komoditas strategis ini bisa tertekan lagi.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*