Minyak Jatuh Pasca Komentar Arab Saudi


shadow

Financeroll – Harga minyak mentah jatuh di Asia, Senin (22/12) setelah Arab Saudi mengatakan pada pekan lalu tidak akan memangkas output untuk menopang pasar minyak.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah berjangka untuk pengiriman Februari diperdagangkan di $57.01 per barel, turun 1,49%, Pekan lalu, harga minyak melonjak didorong para traders yang mengambil keuntungan pada posisi pendek setelah harga minggu ini menghantam rendah sejak 2009.

Minyak Brent di bulan Februari turun sampai $2.11 atau 3,4% ke level $61.38 per barel, setelah penutupan di pekan lalu di bawah tingkat psikologis $60, dan akan terus meningkat setinggi $62.66 dalam perdagangan.

Kenaikan penutupan 4.5% terbesar sejak Agustus 2012 setelah lonjakan intraday dari minyak WTI dua hari yang lalu. Hinga kini, minyak WTI masih berakhir 2% lebih rendah, memperluas kekalahan yang hampir setengahnya sejak bulan Juni.

Produsen minyak di luar OPEC harus memangkas output dengan kelebihan persediaan yang merugikan pasar, seperti yang dikatakan Menteri energi Uni Emirat Arab. Pasar minyak dalam kelebihan pasokan 2 juta barel per hari. Menurut data Bloomberg, Organisasi negara pengekspor minyak telah menghasilkan sekitar 30 juta barel per hari sejak Januari 2013 sementara global output naik lebih dari 2 juta barel per hari menjadi 93.6 juta barel.

“Kita sebut di semua produsen lainnya untuk menghentikan peningkatan karena peningkatan merugikan pasar,” seperti yang dikatakan Menteri energi yen Suhail Al Mazrouei dalam sebuah wawancara. “Jika peningkatan berhenti dan mereka mengikuti keputusan OPEC untuk memperbaiki produksi, dan juga menstabilkan produksi pada tahun 2015 hal tersebut akan menstabilkan jauh lebih cepat.” sambungnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*