Minyak di Pasar Asia Naik Seiring Data Impor China

INILAHCOM, Hong Kong – Minyak mentah di perdagangan Asia pada awal pekan ini naik seiring data kenaikan impor minyak mentah China pada bulan April 2016 lalu.

Harga minyak mentah AS di New York mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Juni naik 1,7 persen ke US$45,49 per barel yang diperdagangkan secara elektronik. Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman Juli naik 1,3 persen ke US$45.96 per barel. Demikian mengutip marketwatch.com, Senin (9/5/2016).

Pemerintah China melaporkan impor minyak mentah pada bulan April naik 7,6 persen atau melampaui 30 juta ton. Dengan kata lain, setiap hari China mengimpor minyak mentah sebanyak 7,9 juta barel per hari pada bulan April kemarin.

Dalam empat bulan pertama tahun ini, China telah mengimpor sebanyak 123,67 juta ton minyak mentah. Angka ini naik 12 persen dari tahun lalu. Peningkatan ini mendapat dukungan dari menigkatnya jumlah kilang dalam negeri. Mereka mendapat izin untuk mengimpor minyak mentah sejak setahun lalu.

“Ini memberikan harapan besar untuk pasar minyak mentah ke China,” kata Ben Le Brun, analis energi di optionexpress di Sydney.

Sentimen lain adalah dampak terbakarnya hutan di Kanada yang memicu kekhawatiran terhadap bencana alam. Hal ini mempengaruhi jumlah produksi minyak negara terseut sekitar 645 ribu barel per hari. Angka ini setara dengan total produksi Kadana mencapai 2,5 juta abrel per hari.

Kabar mengejutkan juga mempengaruhi harga minyak yaitu dengan digantinya menteri perminyakan Saudi, Ali al-Naimi. Naimi merupakan tokoh perminyakan dunia yang kharismanya cukup kuat dalam beberapa dekade terakhir. Pergantian ini seperti menegaskan kebijakan energi dari putra mahkota, Mohammed Bin Salman.

Negara anggota pengekspor minyak atau OPEC memandang langkah ini lebih berbau politis. Dugaannya untuk menetralisir saingan Saudi, yaitu Iran yang mencoba kembali berproduksi minyak setelah terkena sanksi dari Eropa.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*