Minyak dan Emas Pekan Ini Ditutup dengan Kondisi Melemah

Minyak dan Emas Pekan Ini Ditutup dengan Kondisi Melemah

Meski mengalami penurunan di perdagangan terakhir untuk pekan ini, harga minyak mentah dan emas secara tren justru mengalami kondisi yang mixed. Minyak yang sempat mengalami kenaikan hingga ke posisi 98,27 dollar per barel, di akhir perdagangan justru melorot ke posisi 97,46 dollar per barel. Sedangkan harga emas spot ditutup pada posisi 1244,35 dollar per troy ons. Pergerakan harga emas untuk sepekan terakhir mengalami pergerakan yang fluktuatif. Kondisi tersebut disebabkan oleh labilnya pasar komoditas global dalam merespon situasi beberapa negara emerging market yang sedang kesulitan dari sisi moneter seperti pada Afrika Selatan, Turki dan Brasil.

Beberapa data ekonomi yang cukup memberikan pengaruh bagi pergerakan harga emas dan minyak mentah diantaranya ialah naiknya data iklim bisnis Jerman untuk bulan Desember 2013 lalu yang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 1,1 poin menjadi 110,6 poin dan naiknya data kepercayaan konsumen AS untuk bulan Desember 2013 yang naik 3,2 poin menjadi 80,7 poin. Namun sentimen positif tersebut berhasil dikalahkan oleh cukup banyaknya data ekonomi yang memburuk seperti turunnya data penjualan rumah baru di AS sebesar 31K menjadi 414K, penurunan data advance GDP As sebesar 0,9% menjadi 3,2% dan melemahnya data PMI manufaktur China sebesat 0,5 poin menjadi 50,5 poin.

Namun untuk pergerakan harga emas, tekanan terbesar justru datang dari adanya dampak dari bullishnya indeks dollar untuk pekan ini. Di perdagangan terakhir kemarin, indeks dollar naik hingga ke posisi 81,24 atau merupakan level tertinggi sejak 22 Januari lalu. Permintaan terhadap mata uang dollar AS mengalami kenaikan jelang adanya situasi yang tidak pasti di pasar global. Terutama menyangkut mengenai adanya spekulasi bahwa Fed akan kembali melakukan tapering terhadap pendanaan pembelian surat hutang AS.

Untuk perdagangan pekan depan, kedua harga komoditas tersebut diprediksi akan masih bergerak labil dengan teritori yang terbatas. Beberapa data ekonomi yang diprediksi akan menjadi fokus pada investor diantaranya ialah data ISM manufaktur AS, data neraca perdagangan AS dan tingkat pengangguran AS untuk bulan Januari lalu.

(JP/JA/VBN)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*