Minyak dan Emas Ditutup Bullish Pekan Ini

Minyak dan Emas Ditutup Bullish Pekan Ini

Di akhir perdagangan pekan ini, baik harga minyak mentah dan juga emas tercatat mengalami kondisi yang bullish. Beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan kedua komoditas tersebut diantaranya ialah, untuk minyak mentah, kenaikan posisi harga yang telah terjadi sepekan terakhir akibat adanya faktor yang datang dari membaiknya beberapa data ekonomi seperti naiknya surplus neraca perdagangan China untuk bulan Januari lalu sebesar 6,3 miliar dollar menjadi 31,9 miliar dollar dengan proporsi kenaikan ekspor sebesar 10,6% dan kenaikan impor sebesar 10%. Masih mengenai ekonomi China, tingkat inflasi China untuk bulan Januari dilaporkan stagnan di posisi 2,5%.

Namun sentimen yang lebih dominan justru datang dari momentum mengenai pelantikan sekaligus testimony Janet Yellen sebagai Gubernur Fed yang baru menggantikan Ben Bernanke. Di depan Kongres AS kemarin, Yellen menyatakan beberapa poin utama kebijakan yang akan ia laksanakan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Beberapa diantaranya ialah mengenai target tingkat pengangguran yang harus ditekan ke posisi 6,5% setidaknya sampai dengan akhir semester pertama tahun ini dan target pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3,5% untuk tahun 2014. Hal tersebut memberikan sikap optimis pada pasar yang berharap bahwa dibawah kepemimpinan Janet Yellen, perekonomian AS dapat lebih baik.

Disaat yang bersamaan, sentimen negatif datang dari turunnya performa beberapa data ekonomi seperti data penjualan produk ritel AS untuk bulan Januari yang dilaporkan mengalami penurunan 0,3% dan data klaim pengangguran AS untuk pekan lalu dilaporkan naik sebesar 8K menjadi 339K. Harga minyak mentah pekan ini ditutup di posisi 100,35 dollar per barel. Pertengahan pekan ini harga minyak sempat menyentuh level 100,97 dollar per barel yang merupakan level tertinggi sejak 21 Oktober 2013.

Sedangkan harga emas pekan ini ditutup pada posisi 1318,85 dollar per troy ons atau merupakan level tertinggi sejak 7 November 2013. Bullishnya harga emas disebabkan oleh menguatnya sentimen “safe haven commodity” ditengah kondisi ketidakstabilan pasar dan juga imbas dari pelemahan indeks dollar yang kemarin ditutup di posisi 80,13 atau merupakan level terendah sejak 2 Januari lalu.

(JP/JA/VBN)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*