Minyak Berjangka AS Merosot

shadow

Financeroll – Harga minyak turun lebih dari 1% pada Rabu sore setelah Yunani menjadi negara maju pertama yang default dan karena produksi di AS dan di OPEC mencapai rekor baru.

Perjuangan terakhir Yunani kepada kreditur internasional untuk bantuan keuangan pada hari Selasa yang lalu tetap tidak cukup untuk menyelamatkan negara dari tragedi default perihal utang terhadap Dana Moneter Internasional (IMF).

IMF menegaskan bahwa Yunani tidak mampu melakukan pembayaran pinjaman sebesar 1,6 milyar euro. Akibatnya, Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, akan melaporkan kepada dewan pemberi pinjaman global bahwa Yunani resmi default.

Brent mentah berjangka bulan depan diperdagangkan pada $ 62,79 per barel pada 0654 GMT, turun 80 sen dan lebih 1,25 poin persentase. Minyak mentah berjangka AS turun 92 sen menjadi $ 58,55 per barel.

Analis mengatakan bahwa kenaikan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta produksi di Amerika Serikat juga membebani harga minyak.

“Produksi minyak mentah Irak naik ke tingkat rekor bulan ini, dengan produksi minyak mentah OPEC diperkirakan telah mencapai 32,1 juta barel per hari dibandingkan dengan target 30 juta barel per hari,” kata ANZ dalam sebuah catatan. Secara keseluruhan, pasokan OPEC naik ke jumlah tertinggi tiga tahun yaitu 31,60 juta barel per hari (bph) pada bulan Juni, naik dari 31,30 juta barel per hari pada bulan Mei.

Di Amerika Serikat, produksi minyak mentah naik 9.000 barel per hari menjadi 9,701 juta barel per hari pada bulan April, tertinggi sejak Mei 1971. Persediaan minyak mentah naik 1,9 juta barel dalam seminggu sampai 468,9 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2.000 juta barel.(Edo Bramantio – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan, hubungi pin bb 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*