Minyak Berjalan Naik


shadow

Financeroll – Kejatuhan harga minyak diharapkan dapat memangkas pertumbuhan produksi minyak negara non-OPEC pada tahun ini, hal tersebut menunjukkan organisasi negara pengekspor minyak untuk mempertahankan pangsa pasar.

Keputusan yang diambil oleh kartel minyak pada bulan November untuk meninggalkan peran tradisional guna menstabilkan pasar dan mempertahankan output dalam menghadapi penurunan harga telah terbukti memecah-belah bahkan dalam kelompok.

Harga minyak sudah di bawah tekanan dari lonjakan produksi AS dan permintaan yang seret, saat ini turun lebih dari 50% sejak bulan Juni.

Di New York Mercantile Exchange, minyak sweet berjangka untuk pengiriman bulan Februari diperdagangkan di $46.86 per barel, naik 1,4%. Selain itu, minyak Brent di London ICE Futures exchange naik 1,2% menjadi $48.84 per barel.

Penurunan tajam harga minyak juga adalah memukul negara produsen non-OPEC. EIA mengatakan dari data bulanan laporan pasar minyak seperti dipangkas yang proyeksi peningkatan pasokan minyak negara non-OPEC 350.000 barel per hari.

Namun, produksi minyak AS diharapkan tetap kuat tahun ini, dengan pertumbuhan pasokan yang tergelincir hanya 80.000 barel per hari. Sementara itu, produksi minyak OPEC terus melebihi permintaan proyeksi 30 juta barel per hari.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*