Minyak Anjlok, Pejabat Ini Tak Setuju Harga Premium Diturunkan

Jakarta -Harga minyak dunia saat ini terus mengalami penurunan, bahkan hingga di bawah US$ 70 per barel. Namun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yakin, tak lama lagi harga minyak kembali naik.

“Minyak nggak mungkin terus turun, nggak lama lagi naik tinggi lagi. Karena OPEC sebentar lagi mau sidang, mau menurunkan volume produksi, hati-hati yang kayak begitu. Siapa yang senang rezekinya turun terus,” ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Andy mengatakan, jangan sampai karena penurunan harga minyak yang anjlok dalam sebulan terakhir, lalu membuat Pemerintah harus menurunkan harga BBM subsidi, padahal tidak lama lagi harga minyak naik kembali.

“Harga minyak dunia itu kan turun baru-baru saja, dalam sejarah harga minyak selalu naik. Terus jangan karena hanya shock satu bulan terus tiba-tiba kita ubah kebijakan, bahaya banget. Begitu kita turunkan harga tiba-tiba naik lagi, itu kan permainan mereka di dunia ini, kita susah-susah naikkan harga BBM,” ujarnya.

“Apalagi harusnya kita berdoa harga minyak dunia itu naik, ini menyangkut penerimaan negara, yang kita harus lakukan subsidi dikecilkan caranya kurangi disparitas harga BBM subsidi dengan non subsidi. Makanya saya usul sejak dulu itu mematok subsidi BBM misalnya Rp 500-Rp 1.000 per liter, jadi mau berapa pun harga minyak turun subsidinya tetap ada,” tutupnya.

(rrd/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*