Minyak Akhiri Minggu lalu dengan Penurunan Tipis

Financeroll – Harga minyak dunia turun kembali dari titik tertinggi tahun ini pada Jumat lalu, mengakhiri kenaikan empat pekan berturut-turut ketika pasar didorong lebih tinggi oleh pelemahan nilai dolar Amerika Serikat (AS). Harga minyak berakhir sedikit lebih rendah karena aksi ambil untung setelah mencatat keuntungan yang kuat baru-baru ini. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun 11 sen AS dan berakhir di level $45,92 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, hanya mundur satu sen AS menjadi $48,13 per barel. Selama seminggu laluu WTI naik 5,0% dan Brent 6,7%, sehingga mendorong kenaikan bulan ini menjadi sekitar 20% untuk keduanya. Kenaikan sekitar 20% pada April merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam setahun. “Situasi pasokan masih merupakan faktor penentu dalam hal kelebihan pasokan, dan saya pikir kami reli sebanyak yang kita dapat karena harapan kembali seimbang datang pada akhir tahun ini,” kata John Kilduff dari Again Capital. Hal yang juga mendasari pasar adalah pelemahan dolar setelah Bank Sentral AS (the Federal Reserve/the Fed) pada Rabu (27/4) yang mengindikasikan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, dan hari berikutnya bank sentral Jepang (BoJ) menolak stimulus lebih lanjut, yang mengirim yen melonjak. Pelemahan dolar AS membuat minyak yang dihargakan dalam mata uang AS lebih terjangkau bagi pembeli. “Penurunan produksi minyak AS dan melemahnya dolar AS memberikan penarik untuk harga, sedangkan kelebihan pasokan yang berkelanjutan dan rekor tinggi stok minyak mentah AS diabaikan,” kata analis Commerzbank.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*