Minim Transaksi, Pasar Uang Domestik Melambat

shadow

idx305Financeroll  – Pada perdagangan Senin (25/8) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, melemah sebesar 35 poin menjadi Rp 11.708 dibandingkan sebelumnya Rp 11.673 per dolar AS, menyusul minimnya sentimen di dalam negeri. Kurs rupiah bergerak melemah ke level Rp 11.700 per dolar AS pada sesi sore seiring dengan minimnya sentimen di dalam negeri.  Sementara pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan koreksi 13 poin.     

Sentimen di dalam negeri cukup minim setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pilpres.  Setelah sentimen MK, pelaku pasar uang sedang menunggu susunan kabinet dari pemerintahan baru. Jika pejabat dalam kabinet pemerintah baru nanti dinilai kompeten maka rupiah dapat masuk ke dalam tren penguatan.  Untuk sentimen eksternal, pelaku pasar merespon pernyataan pimpinan bank sentral AS (the Fed) Janet Yellen yang mengekspektasikan kenaikan suku bunga AS (Fed rate) naik lebih cepat dari perkiraan menuyusul data tenaga kerja yang diproyeksikan positif.

Selain itu,  ekspektasi naiknya suku bunga AS akan mendorong dana global yang ada di pasar negara berkembang dapat beralih ke Amerika Serikat, permintaan dolar AS akan meningkat.  Investor sedang mewaspadai kondisi eksternal, terutama data-data ekonomi AS yang menjadi indikator kenaikan Fed rate seperti inflasi dan tenaga kerja.  Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI)  pada hari Senin (25/8), mata uang lokal itu bergerak melemah menjadi Rp 11.714 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 11.654 per dolar AS.

Selain itu, indeks sudah sulit bergerak ke atas sejak awal perdagangan. Indeks pun meluncur hingga ke titik terendahnya di 5.177,690.  Menutup  perdagangan Sesi I, IHSG terpangkas 16,769 poin (0,32%) ke level 5.182,127 terkena aksi ambil untung. Perdagangan berjalan dengan sepi.  Indeks hanya sebentar bertahan di level 5.200 yaitu di awal perdagangan saja. Aksi ambil untung makin siang makin kerap terjadi, terutama di saham-saham perkebunan.

Dari bursa saham,  IHSG melemah 13,940 poin (0,27%) ke level 5.184,956. Sementara Indeks LQ45 turun 3,005 poin (0,34) ke level 883,823.  Hanya dua sektor yang masih bisa menguat berkat aksi beli selektif, yaitu sektor tambang dan finansial. Delapan sektor jatuh ke zona merah, dipimpin sektor aneka industri.

Tercatat,  perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 206.576 kali dengan volume 5,696 miliar lembar saham senilai Rp 4,456 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 179 turun, dan 78 saham stagnan.  Mayoritas bursa regional menutup perdagangan di teritori positif sore hari ini. Belum ada sentimen positif yang cukup kuat untuk menjadi katalis penggerak indeks bursa Asia.

Adapun situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 naik 74,06 poin (0,48%) ke level 15.613,25, Indeks Hang Seng menguat 54,68 poin (0,22%) ke level 25.166,91, Indeks Komposit Shanghai melemah 11,54 poin (0,51%) ke level 2.229,27, dan  Indeks Straits Times bertambah 12,95 poin (0,39%) ke level 3.338,45. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*