Minim Sentimen Penggerak, Pasar Uang Domestik  


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Jumat (24/10) pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat  sore melemah sebesar delapan poin menjadi Rp 12.070 dibanding sebelumnya Rp 12.062 per dolar AS.  Penguatan rupiah tertahan terhadap dolar AS menyusul penurunan rata-rata klaim pengangguran Amerika Serikat yang mencerminkan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja membaik.  Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 30 poin di tengah perdagangan yang sepi. Aksi lepas saham investor domestik membuat indeks sulit bergerak ke atas. Pelaku pasar memilih aksi tunggu sampai ada kejelasan mengenai struktur kabinet pemerintahan baru.

Adanya klaim tunjangan pengangguran AS yang membaik dipandang bagus oleh investor karena merupakan salah satu indikator bagi pertumbuhan ekonomi sehingga mendorong penguatan dolar AS.  Meski  demikian, lanjut dia, penguatan mata uang dolar AS masih cenderung tertahan seiring investor juga masih menantikan data AS, seperti data penjualan rumah baru, jika data perumahan itu lebih rendah dari perkiraan maka bisa menekan turun nilai tukar dolar AS.  Sentimen dari dalam negeri terkait penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga dapat berdampak positif bagi rupiah karena dapat menyehatkan neraca transaksi berjalan.

Diharapkan perbaikan neraca perdagangan dapat terus berlanjut, membaiknya neraca keuangan Indonesia maka akan membuat kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin membaik dan dampaknya akan positif bagi rupiah ke depannya.  Kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat ini (24/10), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.065 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 12.034 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG terkoreksi 28,203 poin (0,55%) ke level 5.075,315 di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Investor domestik melepas saham sejak pagi tadi.  Investor asing masih berburu saham, siang ini mencatat transaksi beli bersih tapi dengan nilai yang tipis. Aksi jual saham banyak dilakukan investor domestik.  Pada akhir perdagangan akhir pekan  IHSG mundur 30,450 poin (0,60%) ke level 5.073,068. Sementara Indeks unggulan LQ45 berkurang 5,169 poin (0,60%) ke level 862,550. Saham-saham perkebunan masih bisa menguat, ditahan positif oleh aksi beli beli. Namun sembilan sektor lainnya terpuruk, yang jatuh paling dalam sektor aneka industri.

Tercatat investor asing masih konsisten membeli saham. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 41,979 miliar di seluruh pasar.  Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 151.680 kali dengan volume 3,089 miliar lembar saham senilai Rp 3,746 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 161 turun, dan 78 saham stagnan.

Beberapa bursa Asia menutup perdagangan di zona merah meski ada sentimen positif dari Wall Street tadi malam. Investor mulai mengambil untung atas reli yang terjadi sejak awal pekan ini.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini: Indeks Nikkei 225 menanjak 152,68 poin (1,01%) ke level 15.291,64, Indeks Hang Seng melemah 30,98 poin (0,13) ke level 23.302,20, Indeks Komposit Shanghai menipis 0,14 poin (0,01%) ke level 2.302,28, dan  Indeks Straits Times turun 12,10 poin (0,37%) ke level 3.224,40. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*