Minim Sentimen Penggerak, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (9/4) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 28 poin menjadi Rp 12.929 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.957 per dolar AS.  Kurs  rupiah melanjutkan kenaikannya seiring dengan ekspektasi data tenaga kerja Amerika Serikat yang masih melambat, sehingga situasi itu dapat menunda rencana the Fed menaikan suku bunganya.  Sementara  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan sepanjang perdagangan di zona merah. Jelang penutupan, aksi beli yang cukup massif oleh investor domestik berhasil membuat IHSG positif.

Menurunnya  impor migas membuat kebutuhan dolar AS cenderung berkurang sehingga menopang fluktuasi rupiah di pasar valas yang cukup stabil dengan kecenderungan menguat.  Di sisi lain, meski cadangan devisa Maret 2015 mengalami penurunan, namun masih cukup membiayai sekitar 6,9 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Dalam data BI tercatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 sebesar 111,6 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2015 sebesar 115,5 miliar dolar AS.  Masih mengalirnya dana asing ke pasar surat utang atau obligasi domestik masih menjadi sentimen positif bagi mata uang rupiah. Pada lelang empat seri Surat Utang Negara beberapa waktu lalu pemerintah menyerap dana sebesar Rp10 triliun untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 15,1 triliun.

Sementara itu, kurs tengah BI  pada Kamis (9/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.973 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (8/4) di posisi Rp 13.002 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup  perdagangan Sesi I, IHSG menipis 5,081 poin (0,09%) ke level 5.481,503 akibat aksi ambil untung investor asing. Saham-saham komoditas dan perbankan jadi sasaran aksi jual.  Investor domestik masih ada yang berburu saham. Perburuan semakin ramai menjelang penutupan perdagangan.  Pada akhir  perdagangan, Kamis (9/4), IHSG naik 14,316 poin (0,26%) ke level 5.500,900. Sementara Indeks unggulan LQ45 menguat 2,393 poin (0,25%) ke level 955,883.  Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 362,336 miliar di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 212.455 kali dengan volume 7,185 miliar lembar saham senilai Rp 4,812 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 128 turun, dan 101 saham stagnan.  Sejumlah  di Asia menutup perdagangan dengan mixed sore hari ini. Pasar saham Hong Kong melesat tinggi akibat aksi borong saham investor dari China. Akibatnya pasar saham China pun anjlok.

Adapun  situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 naik 147,91 poin (0,75%) ke level 19.937,72, Indeks Hang Seng melonjak 707,53 poin (2,70%) ke level 26.944,39, Indeks Komposit Shanghai melemah 37,28 poin (0,93%) ke level 3.957,53, dan  Indeks Straits Times turun 6,35 poin (0,18%) ke level 3.454,33. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*