VOA
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak mentah kembali naik menuju puncak baru di 2015, Kamis (17/4). Kenaikan ini menyusul kelompok militan yang terdiri dari mantan militan Al Qaidah menguasai terminal minyak utama di Yaman selatan.
”Laporan pasukan Al Kaidah mengambil alih fasilitas minyak di Yaman membuat harga naik,” kata analis Price Futures Group, Phil Flynn di Chicago.
Terminal tersebut adalah salah satu penghubung utama untuk wilayah Hadhramaut. Terminal tersebut mengekspor rata-rata 120 ribu sampai 140 ribu barel minyak mentah per hari.
Produsen minyak relatif rendah pasca konflik yang terus mengkhawatirkan. Hal ini menyebabkan minyak mentah Brent naik 66 sen untuk pengiriman Juni menjadi 63,98 dolar AS per barel. Sementara bulan depan, Brent kenalkan harga baru 64,95 dolar AS per barel.
Minyak mentah AS untuk bulan Mei naik 32 sen dari 56,71 dolar AS per barel jadi 57,42 dolar AS per barel. Analis teknis Reuters, Wang Tao mengatakan harga Brent bisa naik menuju 70 dolar AS per barel dalam waktu dekat.
Tao mengatakan ada kemungkinan juga harga akan turun tajam setelah itu.
Reporter : Lida Puspaningtyas |
Redaktur : Ichsan Emrald Alamsyah |
Sumber : Reuters |
Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis((HR. Bukhari))
—
Distribusi: Republika Online RSS Feed
Speak Your Mind