Migrasi Debitur KUR Menjadi Kredit Komersial tidak Akan Terhambat

shadow

bri bunga adilsiregar 20 picturesFinanceroll – Migrasi debitur kredit usaha rakyat (KUR) ke kredit komersial diyakini tidak akan terhambat meskipun suku bunga sedang tinggi.

Direktur Bisnis UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengatakan suku bunga kredit komersial untuk UMKM saat ini berada di kisaran 13% hingga 20%. Tapi itu masih aman bagi UMKM untuk tumbuh.

Rata-rata suku bunga per bulan yang ditanggung debitur hanya mencapai 1% per bulan. Pebisnis yang masih berada dalam skala mikro bisa memanfaatkan produk kredit yang sesuai. Apalagi turn over bisnis UMKM cukup cepat, margin masih dapat.

Pada 1 Juli 2014 BRI menetapkan suku bunga dasar kredit (SBDK) kredit mikro 19,25%. Adapun kredit korporasi ditetapkan 10,5%, ritel 11,75%, dan KPR 10,25%. Besaran SDBK itu sama persis dengan posisi Mei 2014. Perubahan tipis hanya terjadi pada kredit konsumsi non KPR di mana pada Juli ditetapkan 12,25%, dari sebelumnya 12,26% pada Mei.

PT BRI tidak berencana menaikkan suku bunga kredit mikro lantaran masih menjadi salah satu bisnis utama BRI. Kenaikan suku bunga di segmen ini, bisa memacu kenaikan non performing loan (NPL) sehingga bank perlu melakukan efisiensi untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam laporan keuangan triwulan II/2-14 BRI menyebutkan kredit mikro mereka tumbuh 18,1% year on year, meningkat dari Rp122,1 Triliun di triwulan II/2013 menjadi Rp144,2 triliun. Hingga akhir triwulan II/2014 jumlah debitur mikro BRI mencapai 6,9 juta orang.

Diharapkan tahun ini BI Rate tidak dinaikkan karena masih terjadi pengeringan likuiditas di industri perbankan. Kompetisi perebutan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin sengit membuat biaya dana melonjak. Kondisi itu pun berujung pada kenaikan suku bunga kredit. Tentu dampaknya bisa juga ke segmen UMKM.

Hingga Juni 2014 jumlah debitur KUR BRI baik ritel maupun mikro mencapai 10,4 juta nasabah dengan realisasi lebih dari Rp102,5 triliun. Dibandingkan dengan Mei 2014, realisasi KUR tersebut tumbuh lebih dari Rp3,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan jumlah debiturnya naik lebih dari 246.000. Kredit KUR termasuk kredit yang prudent karena besaran NPL hanya 2,48%.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*