Migas Picu Kenaikan Ekspor Februari

Dalam rilis data terkini, Badan Pusat Statistik melaporkan bawha nilai ekspor Indonesia Februari 2014 mencapai US$14,57 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen dibanding ekspor Januari 2014. Sementara bila dibanding Februari 2013 mengalami penurunan sebesar 2,96 persen.

Ekspor nonmigas Februari 2014 mencapai US$11,91 miliar, turun 0,50 persen dibanding Januari 2014, demikian juga bila dibanding ekspor Februari 2013 turun 4,32 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januariļ€­Februari 2014 mencapai US$29,04 miliar atau menurun 4,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2013, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$23,88 miliar atau menurun 5,12 persen.

Dilaporkan juga bahwa peningkatan ekspor Februari 2014 disebabkan oleh meningkatnya ekspor migas sebesar 6,34 persen dari US$2.501,7 juta menjadi US$2.660,3 juta, sementara ekspor nonmigas turun sebesar 0,50 persen, yaitu dari US$11.970,6 juta menjadi US$11.910,3 juta.

Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 31,21 persen menjadi US$686,4 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 10,30 persen menjadi US$301,7 juta, sementara ekspor gas menurun sebesar 1,92 persen menjadi US$1.672,2 juta.

Volume ekspor migas Februari 2014 terhadap Januari 2014 untuk hasil minyak dan gas turun masing-masing sebesar 3,19 persen dan 4,78 persen, sementara minyak mentah naik sebesar 30,30 persen. Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$105,80 per barel pada Januari 2014 menjadi US$106,08 per barel pada Februari 2014.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak melemah sekitar -7.68 % terhadap mata uang Rupiah pada periode perdagangan valas sejak awal Februari.

Ā 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Pic : Pixabay.com


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*