Meski Jumlah Order Melonjak, Saham Eratex Masih Belum Likuid

Berita terkini datang dari emiten bidang garmen PT Eratex Djaja (ERTX) yang tengah mengantongi order  sebesar US$16 juta atau sekitar Rp180,8 miliar pada triwulan pertama 2014. Manajemen menyampaikan bahwa perusahaan tidak memiliki pelanggan baru, pesanan tersebut tidak lain berasal dari pelanggan lama yang menjalankan bisnis di luar negeri.

Manajemen menilai tren pesanan garmen mengikuti musim mode, dan biasanya di tiap Kuartal IV selalu terjadi kenaikan signifikan. Sehingga jumlah order diprediksi meningkat terus hingga akhir tahun. Dapat dilihat pada laporan keuangan Eratex di Kuartal IV tahun 2013, laba bersih Eratex melonjak demikian juga dengan pos pendapatan penjualannya.

Proyeksi kenaikan laba tahun 2014 ini didukung dengan adanya mesin baru yang dioperasikan sejak tahun lalu dan sudah berfungsi maksimal, termasuk pekerjanya sudah menguasai dengan baik.

Hingga saat ini Eratex mengoperasikan pabrik di Probolinggo, Jawa Timur, dan membuat pakaian merek global, di antaranya Polo RalphLauren, DKNY, Nautica dsb. Berbagai produk tersebut dibuat 5.500 pekerja yang 2.450 diantaranya pekerja tetap.

Dari segi fundamental, terlihat bahwa performa keuangan perusahaan tidaklah buruk. Terlihat dari keberhasilannya dalam meraih laba dan adanya peningktan pendapatan. Demikian juga dari segi rasio nya, terlihat angka rasio yang cukup tinggi yaitu untuk masing-masing ROA dan ROE sebesar 1.58% dan 6,9%. Hal ini cukup menggambarkan tingkat pengembalian jika investor berniat berinvestasi pada saham perusahaan.

Meski dari segi fundamental terlihat kinerja yang baik, nyatanya hingga akhir pekan lalu  (4/4) dari lantai bursa terlihat bahwa saham Eratex belum diperdagangkan.

Secara teknikal, terlihat indikator MA 5 berada dibawah BB tengah. Stochastic terlihat flat pada level 72%. Kemudian RSI terlihat mulai flat pada level 40%. Indikator lain seperti ADX juga menunjukkan garis -DI berada diatas +DI.

Saat ini saham ERTX memiliki level resistance pada Rp 378, sementara support berada pada Rp 230. 

 

Stephanie Rebecca/Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

pic: kedaitrader.com


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*