Mengakhiri perdagangan saham akhir pekan (27/01), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak negatif sejak awal sesi pertama ditutup melemah tipis dengan turun 0,1 persen pada posisi 5312,84. IHSG retreat kembali sekalipun mendapat dukungan dari masuknya modal asing cukup besar. Namun secara mingguan IHSG pekan ini berhasil cetak penguatan dari pelemahan 2 pekan berturut.
Diakhir sesi kedua terpantau 115 saham menguat dan 127 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp5,5 triliun dari 17,3 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 264.712 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini mencetak net buy sebesar Rp379 miliar lebih.
Retreat IHSG mendapat tekanan kuat dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,3% ke posisi 889,22. Tekanan saham unggulan tersebut paling banyak di 4 sektor yang melemah sepanjang hari. 4 sektor yang melemah dipimpin oleh anjlok paling dalam sektor consumer dan infrastruktur dengan penurunan indeks 0,89% dan 0,59% masing-masing. Saham-saham unggulan yang menekan indeks 4 sektor tersebut seperti saham UNVR, GGRM, KAEF, KLBF, JSMR, TBIG, TLKM, EXCL, ASRI, BSDE, WIKA, PTPP dan ADHI.
Sedangkan untuk 6 sektor saham yang menguat, penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar dan finance dengan penguatan masing-masing 1.02% dan 0,46%. Dan saham unggulan yang gagal hijaukan IHSG seperti INTP, SMGR, BBNI, BBTN, BMRI, BBCA, ASII, BUMI, ITMG, PTBA dan MNCN.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan depan berpotensi rebound yang mendapat dukungan dari sinyal teknikal dan juga penguatan harga minyak mentah.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind