Meski Harga Minyak Turun, Tarif BBM Tetap Harus Dinaikkan

Thursday, 23 October 2014, 18:51 WIB

Republika/Raisan Al Farisi

Sejumlah warga menunggu jerigen nya untuk diisi BBM di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Walaupun harga minyak dunia tengah mengalami penurunan hingga ke 85 dolar AS, kenaikan tarif BBM bersubsidi merupakan keniscayaan.

Ekonom UI Muslimin Anwar berpendap harga BBM bersubsidi saat ini masih di bawah harga ekonomisnya. Alhasil, harga BBM bersubsidi tetap perlu dinaikkan ke harga ekonomis terbarunya akibat menurunnya harga minyak dunia.

”Terlebih lagi nilai tukar Rupiah masih mengalami pergerakan menuju nilau fundamentalnya yang sesuai,” kata dia kepada ROL, Kamis (23/10).

Menurut Muslimin, hal itu membuat ruang fiskal menjadi semakin terbatas dan akibatnya berbagai program pembangunan bisa tertunda pelaksanaannya.

Reporter : Aldian Wahyu Ramadhan
Redaktur : Ichsan Emerald Alamsyah

Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.(HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*