Financeroll – Dana asing masuk ke Indonesia cukup konsisten dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut diyakini capital inflow masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Keadaan ini seharusnya memberikan dorongan positif kepada nilai tukar rupiah. Bukan malah sebaliknya melemah hingga ke level Rp 11.600 an.
Capital Inflow diperkirakan akan terus berlangsung. Meski demikian ada anomali dengan rupiah. Dalam beberapa waktu ke depan faktor internal seperti proses menjelang pemilihan presiden akan sangat mempengaruhi posisi nilai tukar rupiah. Untuk faktor eksternal seperti taparing off dan isu kenaikan suku bunga di AS belum akan memberikan pengaruh yang signifikan.
Laju nilai tukar rupiah tergelincir ke zona merah sepanjang pekan kemarin. Kurs rupiah sempat sejalan dengan IHSG yang mengalami penguatan di awal pekan, namun kembali melemah. Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, Jumat (23/5), kurs rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 84 poin atau 0,73 persen ke Rp 11.615 per USD dibandingkan penutupan rupiah kemarin di level Rp 11.530 per USD.
Meningkatnya nilai tukar Yen terhadap dolar dipicu belum terselesaikannya ketegangan di Ukraina pasca diadakannya referendum kembali sehingga meningkatkan permintaan atas aset save heaven. Sementara laju dolar melemah seiring dengan turunnya yield US Treasury yang diikuti penurunan data-data ekonominya antara lain indeks manufaktur dan industrial production. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind