Mesin Pencetak Rupiah Pertama Berasal dari Rampasan Belanda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –Sebelum dicetak seperti sekarang, mata uang rupiah sempat diproduksi mesin pencetak hasil rampasan Bealnda. ” Mesin – mesin pencetak uang kita berasal dari belanda. jadi ketika jepang datang, belanda pergi, nah mesinnya kita ambil,”  Kata Ian, 45 tahun, staf museum artha, saat Museum Reksa Artha saat ditemui  ROL, Sabtu (8/6) kemarin.

Museum Reksa Artha menyimpan berbagai benda yang terkait dengan percetakan uang, seperti mesin kuno pencetak uang kertas   dari awal abad ke-20 yang berukuran besar, alat pencetak uang logam, serta foto-foto yang menceritakan beratnya perjuangan  pencetakan ORI (Oeang Republik Indonesia) untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi pada awal kemerdekaan RI.

Ian mengatakan, sebelum Indonesia merdeka Indonesia menggunakan tiga mata uang asing. Karena pada saat negara kita belum memiliki hak untuk menciptakan uang secara independen.  “Setelah kita merdeka 17 Agustus 1945. Itu kan kita belum mata uang sendiri. Akhirnya kita menggunakan tiga mata uang,  yaitu dari the Japanese bank, uang hindia belanda, dan pada masa penjajahan Jepang,” katanya.

Walaupun saat pada tahun 1945 Indonesia telah merdeka, Indonesia belum bisa mencetak uang karena kedaulatan Republik Indonesia belum diakui dunia internasional. Dan pada saat itu juga Belanda selalu mencoba untuk menggagalkan Indonesia agar dapat mencetak uang sendiri.

“Kita merdeka secara de facto, secara hukum kita belum merdeka. Belum diakui oleh negara lain. Makanya belanda tetap berusaha datang lagi untuk merebut indonesia. Nah saat itu kita berusaha menggandakan mata uang sendiri yaitu rupiah,” lanjut Ian.

Tidak mudah bagi Indonesia untuk dapat mencetak mata uang sendiri. Penjajah selalu saja menjegal usaha para pejuang. Namun, para pejuang tidak kehilangan akal. Mereka lantas membawa lari mesin pencetak uang tersebut agar tidak direbut kembali  oleh Belanda.

” Kita selalu mendapatkan usaha penggagalan dari belanda. Selalu dikejar – kejar. Dan juga berusaha untuk dimusnahkan. Akhirnya saat itu kita mengungsi ke Jogjakarta. Dengan membawa mesin pencetak uang. Berusaha agar rupiah bisa beredar dan juga mempertahankan aset,” tuturnya

Ian menambahkan Setiap daerah punya percetakan masing – masing, semuanya dari Belanda. Karena Indonesia masih belum bisa memproduksi sendiri  mesin pencetak uang.Uang rupiah secara resmi diluncurkan pada 30 oktober 1946. Dan tempat yang pertama kali dijadikan sebagai tempat percetakan ada disalemba.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*