Merosot Lagi, Dollar AS Mencari Bottom

Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu ini ( 10 – 15 Maret ) secara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pergerakan indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 79.66 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -26 pips atau sekitar -0.32 % dan ditutup pada kisaran 79.4.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa melemahnya mata uang Dollar AS pada minggu ini terkait dengan laporan dari Department of Labor mengumumkan kepada publik bahwa terdapat sinyal yang kurang menggembirakan pada sektor produksi Amerika Serikat. Hal tersebut ditandai dengan melemahnya indeks harga produsen di negara ini.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator fundamental ekonomi PPI m/m yang melemah ke angka – 0.1% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 0.2%. Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan 0.2%.

Adapun pada perdagangan pada minggu mendatang ( 17 – 22 Maret ), range normal pergerakan indeks Dollar AS mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 79.13 lalu kemudian di 78.86. Sedangkan level resistance pada kisaran 79.8 kemudian pada 80.2.

Pergerakan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : Existing Home Sales, Philly Fed Manufacturing Index.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*