Merambah Bisnis Minuman, Saham CPIN Masuki Jenuh Beli

Merambah Bisnis Minuman, Saham CPIN Masuki Jenuh Beli

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan pakan ternak dan olahan ayam ini berniat mengembangkan area bisnis di tahun ini. CPIN berencana diversifikasi usaha di bisnis minuman (beverages).

Manajemen CPIN mengutarakan bahwa bisnis minuman ini sejalan dengan bisnis utama CPIN sebagai perusahaan poultry. Meski demikian, hingga kini belum jelas produk minuman apa yang akan diproduksi oleh CPIN.,

Langkah CPIN ini bisa dibilang menjanjikan, dimana Grup Charoen Pokphand memang sudah berpengalaman di beberapa bidang usaha, seperti makanan, ritel, makanan hewan, hingga otomotif.

Dalam laporan keuangan per September 2013, bisnis pakan ternak menopang sekitar 71% atau Rp 13,33 triliun terhadap total pendapatan CPIN yang sebanyak Rp 18,68 triliun. Sementara, bisnis bibit ayam alias day old chicken (DOC) menyumbang 21% pendapatan ke CPIN atau Rp 3,08 triliun. Sedangkan bisnis ayam olahan menyumbang 9%, dan bisnis lain-lain berkontribusi 3% ke fulus CPIN.

Dengan begitu diharapkan bisnis minuman akan menambah margin dan sampingan bagi pendapatan. Meski demikian, bisnis pakan ternak masih menjadi penopang utama kinerja CPIN ke depannya. Ditambah dengan rencana CPIN yang berniat meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik pakan ternak di Bali dan Padang, Sumatera Barat. Nilai investasi pabrik itu US$ 20 juta per pabrik. Dengan penambahan dua pabrik ini, akan memberi tambahan 5%-10% ke total pendapatan CPIN di 2014.

Dalam laporan fundamental keuangan kuartal III 2013, CPIN masih memiliki saldo laba sebesar 9,2 trilyun yang belum ditentukan penggunaannya. Sementara untuk capex 2014 mendatang, perseroan mematok angka 2 trilyun yang akan dipenuhi dari kas internal perseroan dan sisa utang sindikasi sebesar US$ 500 juta.

Rasio utang terhadap modal pada laporan keuangan kuartal III 2013 tercatat 0.51 persen masih dibawah rata-rata industri sebesar 1,5 kali. dengan begini dapat dikatakan CPIN masih cukup kuat dari internal keuangannya.

Dari kondisi keuangan saat ini utang sindikasi yang jatuh tempo pada September 2014 mendatang tidak akan memberikan masalah besar bagi perseroan. Kekuatiran mungkin masih terlihat dari kurs yang terus melemah, namun cadangan kas perseroan dirasa masih mumpuni untuk menghadapi ekspansi di 2014 mendatang.

Meninjau dari pergerakan saham CPIN di lantai bursa pada perdagangan hari ini (4/3/14). CPIN terpantau dibuka naik 10 ke posisi 4180 dan selama perdagangan terus bergerak aktif namun cenderung bearish di kisaran 4130 -4185 dengan volume awal perdagangan yang  mencapai 960 ribu lot saham.

Secara teknikal, CPIN terpantau menunjukan pola down reversal dengan indikator MACD mulai tunjukan potensi pelemahan, stochastic mulai mendatar di area jenuh beli, dan RSI merosot di area tengah menuju level 30%. dengan kondisi demikian diperkirakan harga akan cenderung melemah menuju level support pada 4080. sementara level resistance saat ini berada pada  4200. 

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens

 


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*