Menyikapi FOMC, Harga Emas makin terdesak

Harga emas cenderung turun dalam dua minggu ini, investor merasa peluang hasil FOMC dalam pertemuannya di minggu ini untuk mengurangi besaran dana pembelian Obligasi sebagai bagian dari kebijakan stimulus AS terbuka cukup lebar.

Financeroll – Selama ini, harga emas menguat tajam salah satunya oleh kebutuhan investor untuk melindungi asset mereka disaar terjadi penggelontoran Dolar AS kedalam sistem keuangan AS. Kebijakan kuantitatif yang longgar oleh The Federal Reserve AS memberikan dorongan bagi kenaikan harga emas.

Sinyalemen pengurangan dana yang digelontorkan oleh bank sentral AS ini otomatis menarik kekuatan harga emas untuk naik lebih tinggi. Sejak dua kali pertemuan FOMC sebelumnya, telah dilakukan pemangkasan atau tapering besaran dana yang dilakukan, dari 85 milyar dolar AS perbulan menjadi saat ini tinggal 65 milyar dolar AS perbulan. Selama dua bulan secara beruntun, dana ini telah dikurangi perbulannya 10 milyar dolar AS.

Pada perdagangan Senin (18/03) harga emas turun sebesar 1 persen ke harga $1,359 per ons, mengikis catatan keuntungan Emas tahun ini yang masih naik 13% dari tahun lalu.

Krisis yang melanda Ukraina membuat harga emas naik pada perdagangan sejak awal tahun ini. Ketika krisis ini masih belum menemukan titik terang penyelesaiannya, kembali investor memusatkan perhatiannya pada pertemuan Komisi Pasar Bebas Bank Sentral AS yang berlangsung minggu ini. Pasar cenderung melihat akan terjadi pengurangan kembali.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*