Menunggu The Fed, Rupiah Anjlok

Kamis, 29 Oktober 2015 | 08:41 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta – Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan lemahnya harga komoditas masih membuat laju dolar Amerika Serikat menguat. “Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, laju rupiah kembali mengalami pelemahan,” kata dia dalam siaran persnya, Kamis, 29 Oktober 2015.

Di tengah masih berlangsungnya rapat The Fed, kata Reza, berbagai spekulasi muncul sehingga laju indeks dolar Amerika Serikat masih bergerak positif. “Rupiah pun ikut terkena imbasnya,” katanya. Reza memperkirakan laju rupiah hari ini berada di bawah target support 13.634. Rp 13.650-13.618 (kurs tengah BI).

Selain itu, pada sejumlah mata uang pun laju dolar AS masih tercatat menguat antara lain USDCNY, USDJPN, USDHKD, dan beberapa lainnya. Reza mengatakan pergerakan laju rupiah sejalan dengan perkiraan sebelumnya.

Menurut Reza, meski terjadi penguatan, namun masih cenderung terbatas. Artinya, masih adanya potensi pembalikan arah melemah jika sentimen yang ada kurang mendukung penguatan. Pelemahan rupiah cenderung tipis seiring masih adanya pelaku pasar yang menahan transaksi jelang rapat The Fed. Laju rupiah pun turut menunggu kepastian akan rapat The Fed tersebut.

“Tentunya harapan kami, jika The Fed kembali menunda kenaikan suku bunganya maka indeks US$ akan menurun dan dapat memberikan imbas positif bagi rupiah,” ujarnya. Meski demikian, masih adanya ketidakpastian maka pelaku pasar diminta tetap cermati sentimen yang akan muncul.

MAYA AYU PUSPITASARI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*