Menunggu BI-rate, Rupiah Melorot Rp 13.883/US$

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta, Kamis pagi (14/1/2016), melemah 48 poin menjadi Rp13.883 di banding penutupan Rabu sebesar Rp13.835 per US$.

“Jelang rilis keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini, laju rupiah cenderung berada di level rendah, pelaku pasar sedang waspada jika hasil RDG BI tidak sesuai dengan harapan pasar,” kata NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta.

Reza bilang, sebagian besar pelaku pasar mengharapkan BI memangkas tingkat suku bunga acuannya (BI rate) untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan BI rate yang dipangkas maka berpotensi menurunkan suku beban biaya pinjaman bagi pelaku usaha.

Kata Reza, pelaku pasar uang juga sedang menanti data neraca perdagangan Indonesia yang sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini (Jumat, 15/1/2016).

Diharapkan data neraca perdagangan Indonesia diapresiasi oleh pelaku pasar uang sehingga pelemahan yang terjadi pada nilai tukar domestik tidak berlanjut. “Masih memungkinkan bagi mata uang rupiah untuk kembali bergerak menguat,” ucap Reza.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah cenderung terbatas menyusul data perdagangan Tiongkok yang cukup optimis. Neraca perdagangan Tiongkok mengalami surplus sebesar US$ 60,09 miliar.

“Data perdagangan Tiongkok yang membaik serta nilai mata uang yuan yang cukup stabil dapat meredakan kecemasan investor di negara-negara berkembang, karena membaiknya ekonomi Tiongkok dapat mendorong ekonomi sekitar turut positif,” ujar Tjendra. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*