Menteri ESDM: Harga BBM Subsidi Tak Akan Lampaui Harga Pasar

Jakarta -Harga minyak dunia yang terus turun hingga di bawah US$ 70 per barel membuka peluang harga BBM subsidi bisa ikut turun. Pemerintah menegaskan harga BBM subsidi tak akan lebih mahal dari harga pasar atau keekonomian.

Artinya penurunan harga dilakukan saat harga BBM keekonomian sama atau di bawah harga BBM subsidi. Saat ini harga keekonomian atau BBM non subsidi (Pertamax) di Jabodetabek sudah mencapai Rp 9.950/liter, atau masih ada selisih Rp 1.450/liter dengan BBM subsidi Rp 8.500/liter.

“Memang harga minyak dunia turun, yang pasti tidak akan terjadi harga minyak bersubsidi melampaui harga keekonomian,” ujar Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (28/11/2014).

Sudirman mengatakan, saat ini pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia, bila dinilai harga minyak terus turun jauh, maka pemerintah bisa melakukan penyesuaian harga.

“Ini akan dilihat dan diperhatikan terus pergerakan harga minyak. Pada waktunya kita akan adjustment kalau memang diperlukan, kalau tidak ya sudah,” katanya.

Harga minyak kembali melanjutkan tren penurunan yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Kini, harga si ’emas hitam’ telah menyentuh level US$ 60/barel.

Mengutip data Reuters, Jumat (28/11/2014), harga minyak jenis light crude untuk pengiriman Desember 2014 tercatat US$ 68,97/barel. Penurunan harga minyak disebabkan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) enggan memangkas produksi. Pasokan minyak yang berlebih menyebabkan harga turun.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberi sinyal bahwa pemerintah membuka peluang kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun depan, bila harga minyak dunia di atas US$ 110 per barel. Pemerintah juga sedang menjajaki rencana pemberian subsidi BBM dengan angka tetap.

“Tergantung harga minyak dunia, kalau cuma naik US$ 10 per barel nggak perlu lah kita naikkan lagi. Tapi kalau sudah lebih dari US$ 30 per barel, baru akan kita hitung lagi,” kata JK usai membuka acara Risk and Governance Summit 2014 di Dhamawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).

(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*