Menperin Saleh Husin Tantang Pindad Kembangkan Produksi

FINANCEROLL – Bandung, Industri pertahanan Indonesia seharusnya bisa berkembang lebih jauh. Pasalnya, salah satu pelaku utama industri pertahanan, PT Pindad, memiliki kemampuan ganda yaitu manufaktur produk hankam dan manufaktur industri.

Keunggulan itu yang mendorong Kementerian Perindustrian berharap BUMN memanfaatkan peluang produksi alat berat. Ini juga dampak positif dari pengalihan subsidi BBM ke sektor lain seperti infrastruktur.

Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, di tingkat riil, orientasi ke pembangunan infrastruktur akhirnya membutuhkan pengadaan alat berat dan ini bersamaan dengan visi pemerintah pengembangan industri dalam negeri.

“Nah, Pindad punya teknologi dan peralatan produksi. Jika bisa produksi alat berat maka akan ada peralihan pembelian dari pihak luar ke Pindad sebagai industri dalam negeri,” kata Menperin saat berkunjung ke PT Pindad di Bandung, Jumat (27/2).

Menurutnya, tantangan ini bisa jadi peluang bagi Pindad. Saleh juga membuka wacana, bisa jadi pada awalnya Pindad bekerja sama dengan mitra luar negeri dalam produksi alat berat dan kemudian meningkatkan porsi produksi yang lebih besar.

Pembangkit Listrik
Senada, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof
Chaniago yang juga hadir juga membuka pintu peluang bagi Pindad.

Hal ini tak lepas dari kemampuan perseroan ini memproduksi generator dan produk industri lainnya.

“Jika Pindad bisa bikin bagian dari pembangkit seperti turbin atau boiler untuk kapasitas 5-10 MW, maka ini bisa jadi kesempatan emas,” ujarnya krn kita akan bikin 200 pembangkit, separonya pembangkit kapasitas kecil.

Pemerintah sendiri telah memberikan dukungan berupa suntikan Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 700 miliar kepada Pindad.

Dirut Pindad, Silmy Karim mengurai dana tersebut untuk peningkatan kapasitas produksi dan modernisasi produksi masing-masing sebesar Rp 300 miliar dan untuk anggaran kerja sama dengan mitra strategis dari luar negeri sebesar Rp 100 miliar.

“Ke depan kita akan tingkatkan produksi. Kita mampu menghasilkan berbagai kebutuhan pertahanan dari senjata, amunisi hingga kendaraan tempur,” ujar Silmy.

Soal produksi alat peralatan pertahanan keamanan (alpahankam) besutan industri dalam negeri, Kemenperin mendorong Pemerintah untuk melibatkan industri pertahanan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

“Industri pertahanan juga mesti mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna alpahankam yang terkini, serta selalu meningkatkan mutu dan kualitas produksi alpahankam sehingga memiliki daya saing,” tutur Menperin Saleh Husin.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*