Menlu Italia Bantah Referendum akan Picu Krisis

INILAHCOM, Roma – Menteri Luar Negeri Italia, Paolo Gentiloni membantah Italia akan menuju bencana dengan referendum yang akan digelar pada Minggu (4/12/2016).

Gentiloni menegaskan kondisi negari Pizza tersebut tidak beralasan bila mengalami peningkatan kekhawatiran pasar dan potensi default atau gagal bayar utang seperti tahun 2011. “Kami memiliki kondisi keuangan dan ekonomi yang sama sekali berbeda untuk Italia saat ini,” katanya seperti mengutip cnbc.com.

Pada 4 Desember, Italia memtuskan untuk melakukan referentum tentang paket reformasi konstitusi yang diusulkan Perdana Menteri Matteo Renzi. Renzi telah menegaskan akan mengundurkan diri jika reformasi akhirnya ditolak melalui hasil referendum.

Gentiloni mengungkapkan Eropa akan menghindari dengan cara apapun kejatuhan. Bahkan jika hasilnya memaksa Renzi mengundurkan diri.

“Dalam kasus apapun, kita akan memiliki sebuah negara yang lebih lemah dan lebih stabil. Tetapi bulan ancaman bagi perekonomian Eropa,” tegasnya.

Krisis politik ini menunculkan kegelisahan di kalangan investor terhadap stabilitas sistem perbankan Italia. Para pengamat telah mengingatkan supaya para pemimpin di negara tersebut mewaspadai potensi bencara baru. Tagihan utang di bank telah menggunung yang mengancam banyak bank besar dan mengancam ekonomi global.

Masalah Italia adalah masalah Eropa. Hampir seperlima dari seluruh pinjaman dalam sistem perbankan Italia masuk kategori bermasalah. Nilainya mencapai 360 miliar euro atau mendekati US$400 miliar di akhir tahun lalu seperti data IMF.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*