Menkeu Jepang: Cina Kesulitan Tahan Kejatuhan Yuan

INILAHCOM. Tokyo — Menteri Keuangan (Menkeu) Jepang Taro Aso, Jumat (8/1), mengatakan China akan kesulitan mendukung yuan mengingat rekor penurunan dalam cadangan mata uang asing, dan kemungkinan harus membiarkan yuan terus jatuh.

“Cadangan devisa China terus jatuh karena digunakan untuk membeli yuan untuk mendukung nilai mata uang itu,” ujar Aso.

“Ini sulit dilanjutkan,” lanjutnya.

Meski hari ini membaik, bursa saham China dua kali jatuh dan disuspen. Kejatuhan lebih disebabkan penurunan nilai tukar yuan terhadap dolar AS.

Kejatuhan pasar saham meningkatkan kekhawatiran pihak berwenang china kehilangan pegangan akibat pelambatan ekonomi.

China baru-baru ini mempercepat depresiasi yuan, yang oleh para ekonomi dilihat sebagai indikasi bahwa Beijing menyadari tidak bsia teurs menerus mengeluarkan devisa untuk mendukung yuan.

China adalah negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia. Namun, penurunan devisa China juga mengalami penurunan terbesar pada tahun 2015.

Channel News Asia memberitakan cadangan devisa China turun 512,66 miliar dolar AS sepanjang 2015 menjadi 3,33 triliun dolar AS.

Pada Desember 2015 saja, cadangan devisa China turun 107,9 miliar dolar AS, dan tercatat sebagai penurunan bulanan terbesar.

Aso juga menyatakan keprihatinannya terhadap disparitas antara tingkat nilai tukar yuan di dalam dan luar negeri, akibat seringnya intervensi China terhadap yuan.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*