Menkeu Chatib: Rupiah Melemah Sejak Persaingan Pilpres Ketat

Jakarta -Pemerintah optimistis nilai tukar rupiah akan kembali menguat atas dolar Amerika Serikat (AS), dan mencapai asumsi pada APBN Perubahan 2014 Rp 11.600/US$. Meski dolar sempat menyentuh Rp 12.000.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kondisi nilai tukar sekarang dipengaruhi faktor yang sifatnya sementara. Utamanya, karena ketatnya persaingan calon presiden pada pemilihan umum (pemilu).

Akan tetapi, pengaruh ini hanya akan terjadi sampai dengan 9 Juli. Setelah itu, tekanan terhadap rupiah akan hilang.

“Kan sempat dolar Rp 11.200 menguat sekali. Tapi baru mulai melemah sejak Pilpres mulai ketat,” kata Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2014)

Kedua adalah dari sisi neraca perdagangan. Chatib menyebutkan, dalam enam bulan terakhir defisit neraca perdagangan hanya terjadi satu kali. Itu pun dikarenakan efek kaget pengusaha terkait pengenaan pajak barang mewah untuk ponsel.

“Makanya impor ponsel jadi naik kan,” sebutnya.

Ketiga adalah efek dari kisruh geopolitik di Irak. Dalam beberapa hari terakhir, harga minyak dunia sudah kembali turun. Sehingga dapat disimpulkan ketakutan pasar juga mulai berkurang.

“Sisa yang belum pasti adalah Irak. Tapi itu temporer saya kira. Harga minyak juga mulai menurun,” paparnya.

(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*