Mengapa Libya Menjadi Ancaman Pemulihan Harga Minyak

Financeroll – Perdagangan minyak mentah sedang mengalami kenaikan tertinggi dalam enam bulan menyusul peningkatan permintaan sedang meluber, meskipun sedang ada gangguan pasokan di Libya. Selasa (17/5). Negara-negara yang sedang dilanda konflik telah melihat produksi minyak yang runtuh kurang dari seperempat dari kapasitas, yaitu sekitar 1,5 juta barel. Terpicu oleh serangan negara Islam dan saingan pemerintah yang berjuang untuk kontrol atas sumber daya alam. Hal tersebut dikatakan oleh Christof Rühl, kepala penelitian global di ADIA, Abu Dhabi Investment Authority. Ketika ditanya oleh para pewarta, apa resiko terbesar pasar minyak, jawab dia adalah situasi di Libya. Resiko pasar minyak adalah benar-benar dalam skala besar produksi yang datang kembali dari gangguan atau yang sudah ada. Kapasitas spare terbesar di Arab Saudi dan gangguan terbesar di Libya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*