Meneropong Arah Rupiah di Tahun Ayam Api

INILAHCOM, Jakarta-Para analis memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada pada kisaran 13.600 sampai 13.700 pada tahun ayam api 2017. Bagaimana penjelasannya?

Hans Kwee, analis Investa Saran Mandiri mengatakan, kisaran tersebut menandakan rupiah akan berada pada zona baru meskipun melemah. Perkiraan rupiah dipatok 13.700 tahun depan karena adanya outflow dana ke negara AS.

Tidaklah mengherankan, kata dia, kondisi itu akan memicu The Fed menimbang kembali untuk kenaikan suku bunga lanjutan. “Inflasi akan tingggi di AS, suku bunga bisa naik 4 kali dalam setahun mendatang. Rupiah akan tertekan namun pada titik keseimbangan baru,” ujar dia di Jakarta.

Untuk menghidari rupiah berfluktuasi hebat, ia menyarankan Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan pasar. Meski begitu, Cadangan Devisa (Cadev) tetap harus dijaga agar tidak turun.

BI mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir Oktober 2016 sebesar US$115,0 miliar, atau relatif stabil dibandingkan dengan posisi akhir September 2016 sebesar US$115,7 miliar.

Menurut Hans, perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi penerimaan devisa seperti penerimaan pajak dan penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas yang masih cukup untuk menutupi kebutuhan devisa. Antara lain, devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, cadangan devisa pada Oktober cenderung stabil namun turun tipis menjadi US$115,0 miliar dari bulan sebelumnya US$115,7 miliar. “Otoritas jangan panik dan buatlah kebijakan secara gradual. Kalau naik turun bisa terjadi gesekan bisnis, kita pikir itu jangan,” jelas dia.

Sementara itu, analis Danareksa, Lucky Bayu Purnomo memprediksi, rupiah terhadap dolar AS akan berada pada kisaran 13.750 sampai 13.950 pada 2017.

Ia menjelaskan, sentimenn yang  akan memengaruhi rupiah tahun depan karena The Fed akan menaikan suku bunga. Kenaikannya diperkirakan hanya satu kali. “Itu karena kinerja ekonomi AS yang sekarang turun, kalau naik dolar kuat yang berdampak ke nilai tukar rupiah,” jelas dia.

Lucky mengharapkan, pemerintah memberikan penjelasan kepada publik agar melakukan hedging atas utang dolar AS. Untuk investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) disarankan untuk membeli saham yang emitennya bersentuhan dan diuntungkan oleh dolar AS, seperti pertambangan dan perkebunan. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*