Menanti Petunjuk BI, Rupiah Berisiko Melemah

INILAHCOM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (13/3/2014) diprediksi melemah. Pasar menanti sinyal fundamental ekonomi Indonesia dari BI.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Kamis ini rupiah masih berisiko melemah. Kecuali, kata dia, jika pasar mendapatkan kejutan positif dari data industrial production China yang akan dirilis siang ini.

Angkanya sudah diprediksi melemah ke 9,5% dari publikasi sebelumnya di angka 9,7%. “Karena itu, rupiah berpotensi melemah ke 11.570 dan penguatannya sudah terbatas di angka 11.405 per dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM.

Selain itu, lanjut Christian, masih ada risiko penguatan dolar AS setelah rilis data retail sales AS nanti malam. Angkanya sudah diprediksi rebound ke 0,3% dari rilis sebelumnya -0,4%.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar akan merespons pengumuman hasil rapat BI tentang suku bunga acuan (BI rate). “Angkanya sudah diperkirakan tidak mengalami perubahan di level 7,5%,” ujarnya.

Namun demikian, dia menggarisbawahi, pasar akan fokus pada sinyal-sinyal terhadap perbaikan fundamental ekonomi Indonesia. “Hingga saat ini diproyeksikan defisit akan mengalami perbaikan pada semester II-2014,” ucapnya. “Neraca berjalan nantinya akan membaik dan inflasi mulai turun secara signifikan.”

Untuk saat ini, lanjut dia, dengan data neraca perdagangan dari kawasan Zona Euro dan China yang buruk memicu kekhawatiran data Indonesia berikutnya yang negatif atau tidak sesuai ekspektasi. “Para investor pun akan mencari petunjuk dari rapat BI terhadap sinyal fundamental ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/3/2014) ditutup melemah 30 poin (0,26%) ke posisi 11.420/11.430. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*