Menakar Kebijakan Baru The Fed Pekan Ini

INILAHCOM, New York – Pada hari Rabu pekan ini, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Reserve Federal AS akan bersidang untuk menetapkan kebijakan moneter terbaru. Apa kejutannya ?

Dalam dua tahun terakhir FOMC selalu diprediksi akan meningkatkan suku bunga Fed Fund sebesar 25 basis atau 0,2 persen. “Kami mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga pada pekan depan. Kami mencari perkiraan suku bunga untuk 2017 dan seterusnya akan sedikit berubah dari perkiraan terakhir setelah pertemuan September,” kata ekonom JPMorgan, Michael Feroli seperti mengutip finance.yahoo.com.

Secara umum pertemuan pada pekan ini akan menjadi terlalu dini untuk mencerna prospek yang mengalami perubah. Beberapa pejabat Ded sejak pilpres telah mengindikasikan mereka tidak akan menebak tentang kebijakan fiskal atau aspek lain dari kebijakan ekonomi federal akan berubah. Tetapi malah mereka merevisi perkiraan mereka setelah ada penjelasan benar pada prospek ke depan.

Pada pekan ini akan beberapa data ekonomi antara lain penjualan ritel, data inflasi dan pasar perumahan. Pekan lalu psar mendapat kabar dari Bank Sentral Eropa pad aMaret mendatang akan mengurangi anggaran pembelian aset bermasalah setiap bulannya.  

ECB mengurangi anggaran pembelian aset menjadi 60 miliar euro dari 80 miliar euro. Namun ECB memperpanjang program pembelian sampai Desember 2017.

Pada pertemuan Fed pekan ini berpotensi mengkonfirmasi perbedaan dalam kebijakan flobal dari ECB, BoJ dan pengetatan yang dikeluarkan FED.

Di pasar saham AS, indeks Dow Jones, indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencapai rekor baru. Bahkan Dow Jones bersiap untuk menembus level tertinggi baru ke 20.000.

Untuk Treasury AS terus terjadi aksi jual dengan imbal hasil menurun ke 1,13 persen untuk tenor 2 tahun, untuk tenor 10 tahun 2,4 persen dan tenor 30 tahun sebesar 3,1 persen.

Dengan rekor tertinggi bursa di Wall Street, bagaimana pergerakannya ke depan. Apakah akan mengalami penurunan? “Model kami pada dasarnya mengatakan tidak peduli siapa yang akan terpilih, pasar yang dipentaskan untuk mencari keseimbangan baru,” kata Jeff Saut dari Raymond James.

Pasar berpotensi untuk melemah setelah reli 142 poin pada Jumat akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat (9/12/2016) menandai 20 dalam 24 sesi perdagangan Dow berakhir lebih tinggi. Indeks blue chip selalu dekat dengan level 20.000.

Tetapi menempatkan tonggak besar di pasar saham dalam pandangan sulit. Dalam hal ini, Saut menilai indeks akan berhenti dari penguatan selama ini.

“Saya pikir kita berada dalam pasar bull sekuler. Pasar bull sekuler cenderung bertahan 14 atau `5 tahun. Apakah ada kemunduran atau aksi jual? Anda bertauh. tetapi juka anda melihat terjadi di seluruh bursa saham global. Dana abadi dan dana pensiun yang mencari tahun cara mereka bisa mendapatkan lagi target mereka tanpa peningkatan ekuitas.

Saham-saham Wall Street terus menguat selama lima hari berturut-turut pada Jumat (9/12/2016), dengan semua tiga indeks utama kembali memperbarui rekor tertinggi mereka, karena investor mencerna data ekonomi positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 142,04 poin atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 19.756,85 poin. Indeks S&P 500 berakhir naik 13,34 poin atau 0,59 persen menjadi 2.259,53 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 27,14 poin atau 0,50 persen menjadi 5.444,50 poin.

Sentimen konsumen AS untuk Desember mencapai tingkat tertinggi sejak Januari 2015. Angka awal sentimen konsumen untuk Desember naik menjadi 98,0 dari 93,8 pada November.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*