Membuka 2015, IHSG Berpotensi Menguat


shadow

Financeroll – Mengawali  perdagangan hari pertama 2015, Jumat (2/1/), laju IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.170-5.193 dan resisten 5.237-5.250. I.   Pola Three white soldier berpeluang mendekati area upper bollinger band (UBB). Moving Average Convergence-Divergence (MACD) berhasil membentuk golden cross meski terbatas dengan histogram positif yang memanjang.  Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R kembali melanjutkan kenaikan. Laju IHSG mampu melampaui area target resisten (5.187-5.200) dan juga mampu bertahan di atas target support (5.135-5.155).

Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Astra Agro Lestari (AALI) dalam kisaran Rp 23.850-24.500. Shooting star dekati UBB. MFI dan momentum mampu terjaga kenaikannya. Accumulated buy selama berada di atas Rp 24.200.  Saham PT United Tractor (UNTR) dalam kisaran Rp 17.175-17.500. Hammer di atas middle Bollinger band (MBB). Volume beli mencoba meningkat diiringi penguatan william’s %R. Trading buy selama berada di atas Rp 12.300.   Saham PT Jasa Marga (JSMR) dalam kisaran Rp 6.925-7.125. Tweezers top dekati UBB. Parabollic SAR masih bergerak naik diikuti kenaikan Relative Strength Index (RSI). Trading buy selama berada di atas Rp 7.000.

Berikutnya saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp 31.650-32.500. White marubozu dekati UBB. RoC bergerak naik diiringi peningkatan Relative Strength Index (RSI). Trading sell jika Rp 32.250 gagal bertahan. Saham PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) dalam kisaran Rp 1.620-1.710. Shooting star dekati UBB. Target resisten Rp 1.685 mampu dilampaui diimbangi kenaikan stochastic. Trading buy selama berada di atas Rp 1.650. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp 2.825-2.925. White marubozu dekati UBB. Relative Strength Index (RSI) bergerak naik diikuti peningkatan MFI. Accumulated buy selama berada di atas Rp 2.850.

Pada perdagangan terakhir 2014, Selasa (30/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 48,574 poin (0,94%) ke level 5.226,947.  Sepanjang 2014, IHSG menguat 952,767 poin (22,29%) dibandingkan penutupan IHSG tahun 2013 di posisi 4.274,18 per 30 Desember 2013.  Indeks mencapai level tertingginya di level penutupan tersebut dan sempat mencapai level terlemah di sesi pertama di angka 5.175,642 atau turun 2,731 poin.

Laju IHSG akhirnya mampu kembali melanjutkan penguatannya di tengah melemahnya sejumlah bursa saham Asia. Laju IHSG masih dimungkinkan kembali melanjutkan penguatan dengan asumsi pelaku pasar tidak banyak melakukan aksi profit taking massif di tengah minimnya waktu perdagangan dan data-data makro nantinya dapat memberikan sentiment positif.

Meski Indonesia masih dirundung duka jelang akhir tahun atas berbagai tragedi musibah yang terjadi namun, tidak menghalangi riuh suasana penutupan IHSG di akhir tahun ini yang mampu berakhir di zona hijau. Eforia pelaku pasar pun terlihat di mana laju IHSG melonjak jelang akhir penutupan sehingga mampu melampaui target pencapaian kami di 5.200. Padahal, sebelumnya banyak yang tidak begitu yakin dengan perkiraan tersebut.

Tampaknya pelaku pasar yang masih bertahan di IDX, masih melakukan upaya pembelian untuk menjaga laju IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Bahkan, transaksi asing berbalik mencatatkan pembelian bersih. Begitu juga dengan penguatan rupiah; hingga positifnya saham-saham perdagangan, perkebunan, aneka industry, dan beberapa saham second liner turut membantu terwujudnya penutupan IHSG di teritori positif.  Keinginan untuk dapat menutup perdagangan di teritori positif mampu membuat IHSG melupakan untuk sementara waktu utang gapnya di level 5.059-5.076 dan 5.113-5.125. Adapun transaksi asing tercatat nett buy (dari net sell Rp84,08 miliar menjadi net buy Rp 2,5 triliun).  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*