Melemah Lagi, Rupiah Menjadi Rp13.567

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang transaksi antarbank di Jakarta, Selasa (11/08/2015) pagi bergerak melemah sebesar 39 poin. Rupiah menjadi Rp13.567 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.528 per dolar AS.

“Penguatan dolar AS masih terjaga menyusul kondisi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat yang mendekati level sehat sehingga mendukung proyeksi kenaikan suku bunga the Fed,” jelas analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa (11/08/2015).

Lukman Leong menambahkan sentimen di dalam negeri juga belum ada yang mendukung untuk menopang rupiah untuk kembali bergerak ke area positif. Adanya harapan pembangunan infrastruktur di dalam negeri belum diiringi kinerja impor Indonesia. “Kinerja impor merupakan salah satu barometer yang dilihat pasar mengingat bahan baku infrastruktur mayoritas didapat dari impor, kalau impor barang turun maka infrastruktur tidak dapat berjalan sesuai harapan,” ujar dia.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah cenderung masih tertahan menyusul inflasi di Amerika Serikat yang masih terbilang rendah dan adanya intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia. “Bank Indonesia terus berupaya untuk semakin aktif masuk ke pasar menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil,” kata dia.

Sementara itu, pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa data cadangan devisa Indonesia per Juli 2015 yang tercatat menurun menjadi US$107,55 miliar membuat pelaku pasar khawatir, karena kemampuan Bank Indonesia mengintervensi akan cenderung berkurang.

Rully mengharapkan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed segera diumumkan sehingga mengurangi spekulasi di pasar mata uang global, termasuk di dalam negeri. Dengan adanya kepastian kenaikan suku bunga maka diperkirakan fluktuasi mata uang rupiah akan lebih stabil sehingga cadangan devisa Indonesia tidak tergerus. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*