Melambat, Tapi Bukan Kiamat

shadow

Dalam satu dekade terakhir, hanya dua tahun saja masalah ekonomi ternyata bukan menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi planet ini. Setidaknya menurut para anggota peserta World Economy Forum (WEF) yang mulai Rabu (20/01/2016) melakukan pertemuan di Davos, Swiss.

FINANCEROLL – World Economy Forum tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-46. Dalam tiap pertemuan tahunan, dibahas lima masalah utama bagi planet ini, biasanya salah satunya adalah agenda ekonomi, kecuali di tahun 2011 dan tahun 2016 ini. Lima masalah yang penting bagi penduduk bumi saat ini adalah (1) Pengungsi, (2) Cuaca Ekstrim, (3) Kegagalan Melakukan Mitigasi Perubahan Iklim, (4) Konflik antar negara dan (5) Bencana alam yang dasyat.

Setahun lalu, dalam forum yang sama, Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang menyatakan bahwa negaranya bisa menghindari sebuah hard landing. Dalam panel menjelang pertemuan di Davos, peraih nobel Joseph Stiglitz dan CEO Credit Suisse Group AG Tidjane Thiam mengamini apa yang dikatakan oleh Li Keqiang tersebut. Mereka berpendapat bahwa antara ekonomi dan bursa saham, tidak berhubungan. Tiongkok saat ini memang melambat, namun hal itu bukan sebuah bencana besar bagi planet ini.

Pernyataan mereka ini seakan berbenturan dengan sentimen dipasar keuangan saat ini, dimana aksi jual secara besar-besaran terjadi atas Yuan dan Saham-saham Tiongkok. Tentu saja aksi jual ini berimbas pada pasar komoditi pula dan membuat setidaknya $5 trilyun tersapu dari bursa diseluruh dunia atas bayang-bayang ketakutan pelaku pasar atas masa depan pertumbuhan dunia.

Mantan Menteri Keuangan AS, Tim Adams menyatakan bahwa sentimen tersebut terlalu jauh dan cepat sehingga membuat pasar makin tajam terjun kebawah dengan skenario kejatuhan pasar yang hiperbolastis. Padahal sebagaimana aktor-aktor ekonomi utama lainnya, pada akhirnya Tiongkok akan diyakini bisa melewati dan mengatasi masalah ini, tandasnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*