Mayoritas Bursa Asia Menguat di Tengah Pelemahan Harga Minyak Dunia

Tokyo – Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan hari ini cenderung tidak bergerak setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) membaik di luar perkiraaan.

Indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI Asa PacificIndex cenderung stagnan. Sementara indeks Nikkei Jepang menguat 0,3 persen, mendekati 18.000 untuk pertama kalinya sejak Juli 2007. Adapun bursa saham Australia bertambah 0,8 persen.

Dari global, jumlah pekerja di AS bertambah 321.000 pada November 2014, atau tertinggi dalam dua tahun, dan jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar yaitu 225.000. Angka pengangguran bertahan di level 5,8 persen

Impor minyak AS kembali turun ke level terendah dalam 5 tahun. Crude oil kembali terkoreksi -1,77 persen ke level US$ 65,63 per barel.

“Kabar baiknya penurunan harga minyak mentah dunia adalah memberikan keuntungan lebih dari 2/3 konsumen di dunia karena meringankan beban mereka, khususnya AS, Asia Utara dan konsumen India. Hal ini juga membantu Eropa,” kata Kepala strategi ekuitas global di Jefferies, Sean Darby, dalam catatan kepada klien, Senin (8/12).

Keuntungan dari kejatuhan harga minyak ini akan meningkatkan gross domestic product (GDP) global sekitar 0,5 persen untuk setiap penurunan US$ 20 per barel.

Sementara dari AS indeks Dow Jones Industrial Avg dan indeks S&P500 yang masing-masing menguat +0,33 persen dan +0,17 persen pada akhir pekan lalu.

Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Sumber:Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*