Maybank Catat Pertumbuhan Kredit 2,9%

INILAHCOM, Jakarta – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan pertumbuhan pinjaman untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2016 sebesar Rp115,7 triliun, atau tumbuh 2,9 persen dari Rp112,5 triliun per 31 Desember 2015.

“Total aset perseroan per 31 Desember 2016 mencapai Rp166,7 T. Pertumbuhan kredit 2,9 persen sejalan dengan program prioritas pemerintah,” kata Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thila Nadason dalam acara pengumuman hasil kinerja Maybank Indonesia 2016 di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Dia mengatakan pertumbuhan pinjaman di segmen perbankan global atau “global banking” tercatat sebesar 20,5 persen, dari Rp21,4 triliun menjadi Rp25,8 triliun sebagai hasil penyelarasan dan penataan kembali portofolio yang telah diterapkan perseroan dalam dua tahun terakhir.

Sedangkan pertumbuhan pinjaman usaha kecil dan menengah (UKM) menghasilkan pendapatan dengan pertumbuhan 12,3 persen menjadi Rp51,5 triliun.

Di sisi lain, pinjaman perbankan ritel turun 15,1 persen dari Rp45,2 triliun per Desember 2015 menjadi Rp38,4 triliun per Desember 2016, terutama disebabkan perlambatan belanja konsumer.

Thila menjelaskan posisi likuditas Maybank Indonesia menguat dengan “loan-to-deposit ratio” (LDR) terkelola sebesar 88,9 persen, sementara “loan-to-funding ratio” sebesar 88,2 persen.

“Total simpanan nasabah tumbuh dari Rp115,5 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp118,9 triliun pada 2016 dengan rasio CASA (current account saving account) mencapai 38,7 persen,” ucap dia.

Untuk memperkuat modal dan likuditas, Maybank Indonesia menerbitkan obligasi subordinasi sebesar Rp800 miliar dan sukuk mudharabah sebesar Rp700 miliar pada tahun keuangan 2016.

Kemudian, Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mampu mencapai 10 persen sepanjang 2017, sejalan dengan target penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga dibidik dalam kisaran yang sama.

“Kredit kami akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan yang diprediksikan industri, sekitar 10 persen. Mengenai DPK, akan tumbuh lebih kurang sama sekitar 8-10 persen dari pertumbuhan kredit. NPL juga akan coba kita tekan di bawah level yang ada,” kata dia.

Maybank Indonesia mencatatkan tingkat rasio NPL gross menjadi 3,42 persen dan NPL net 2,28 persen per akhir tahun lalu dibandingkan 2015 yang tercatat NPL gross sebesar 3,67 persen dan NPL net 2,42 persen. [tar]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*