Mata uang Garuda terbebani capital outflow

JAKARTA. Hari ini, analis melihat rupiah kembali terancam terkoreksi. Di pasar spot kemarin (9/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat 0,58% ke 13.308 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah tipis 0,01% ke 13.362.

Trian Fathria, Riset dan Analis Divisi Treasury Bank BNI, menyebutkan, kinerja rupiah tersokong hasil lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (9/6) yang kelebihan permintaan (oversubscribes). Dalam lelang kemarin, pemerintah menyerap SUN Rp 15 triliun atau lebih besar dari target indikatif Rp 10 triliun.

Di sisi lain, dollar AS juga tengah koreksi karena minimnya katalis. Sampai Selasa (9/6) pukul 16.30 WIB, indeks USD turun 0,11% ke 95,19.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, melihat, rupiah berpeluang menguat terbatas jika belum menembus Rp 13.400. Hari ini, ia memprediksi rupiah di Rp 13.203-Rp 13.347.

Sedangkan Trian menduga, rupiah akan kembali terkoreksi akibat capital outflow di pasar modal. Sejak awal Mei 2015 hingga Senin (8/6), dana asing yang keluar dari pasar Indonesia sekitar Rp 5 triliun. Dugaan Trian, rupiah hari ini melemah di 13.270–13.350.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*