Mata Uang Euro Melemah Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Mata uang euro melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Euro, Rabu (07/01/2015) turun sekitar setengah persen menjadi 1 euro senilai US$ 1,18.

Mengutip CNBC, itu terendah sejak 9 tahun lalu, setelah harga konsumen zona euro turun secara tahunan untuk pertama kalinya sejak 2009. Itu memicu ekspektasi European Central Bank segera meluncurkan pelonggaran kuantitatif, atau program pembelian obligasi. Tercatat, mata uang umum kehilangan 2,4 persen sejak tahun 2015 dimulai, di tengah harapan QE.

Terakhir kali euro diperdagangkan pada US$1 atau lebih rendah dari November 2002 silam. Itu tenggelam di bawah 1 untuk 1 tingkat di tahun pertama, pada akhir 1999 lalu, dan diperdagangkan serendah 84 sen AS tahun 2000 lampau. tapi dalam beberapa tahun terakhir, telah di atas. Seperti sebagian besar sepanjang tahun 2014 lalu, Euro berada di atas US$1,30.

“Aku akan mengatakan ada kesempatan baik sebelum pemilihan November 2016 mendatang,” jelas kepala strategi valuta asing Marc Chandler di Brown Brothers Harriman.

“Kami tahu Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat atau lambat, dan ECB akan mereda cepat atau lambat. Kami hanya melihat stabil rata rendah.”

Chandler mengatakan euro sementara bisa membendung penurunan, setelah ECB tak mengumumkan QE. Ada harapan bank sentral akan membuat beberapa komentar tentang program membeli utang setelah pertemuan 22 Januari 2015 nanti, jadi program yang sebenarnya akan meluncur nanti.

“Inilah yang terjadi dengan QE AS. Kami akan membeli rumor, menjual kenyataan,” ujar Marc.

“Saat QE mulai kami membeli dolar dan menjual Treasurys. Saya rasa kami bisa melihat hal yang sama di Eropa,” imbuh dia.

Strategi global Amherst Pierpont Robert Sinche mengatakan memiliki target $ 1,10 adalah rendah untuk euro tahun 2015 ini, dan ia skeptis itu memukul paritas.

“Ini akan mengambil sesuatu, seperti dana tingkat 2 persen lebih tinggi pada pertengahan 2016 untuk mengambil euro-dolar turun serendah paritas,” papar Robert.

Tapi ekonomi AS percepatan dengan zona euro berkubang dalam, lingkungan pertumbuhan deflasi lamban telah memicu komentar tentang tingkat lebih rendah untuk euro. Bicara masa datang berlatar belakang suku bunga SuperLow di Eropa dengan obligasi Jerman pada hasil negatif melalui lima tahun.

Treasurys AS, akhir panjang kurva, telah menunjukan membeli intens sejak awal tahun, yang mendorong AS menghasilkan lebih rendah. “Saya hanya berpikir banyak yang sudah di pasar. Berdasarkan arus perbedaan suku bunga, ini menunjukkan euro-dolar harus diperdagangkan pada 1,25, tapi kami berada di 1,18,” kata dia.

Mengatakan $ 1,25 harus menjadi puncak kisaran euro tahun ini, Marc mengkui akan lebih negatif pada euro. “Mungkin Swiss National Bank satu-satunya pembeli nyata euro,” tandas dia.

“Saya pikir bahkan di saat terbaik, Eropa akan tumbuh sebesar 2 persen. Saya pikir penurunan euro, penurunan suku bunga, penurunan minyak akan membantu ekonomi Eropa,” tutur dia.

“Euro turun. AS membaik. Sama seperti euro memiliki overshoot ke atas, sampai ke overshoot ke sisi negatifnya … Jadi saya pikir banyak tergantung pada apa yang terjadi di AS,” imbuh dia. [aji]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*