Mata Uang Euro Lanjutkan Penguatan

INILAHCOM, Tokyo Nilai tukar euro mempertahankan kenaikannya di perdagangan Asia pada Rabu (4/2/2015), sehari setelah melonjak di tengah meningkatnya optimisme bahwa Yunani akan menuntaskan kesepakatan utang dengan mitranya di Eropa dan menghindari kemungkinan gagal bayar (default).

Pada perdagangan sore di Tokyo, mata uang tunggal diambil 1,1469 dolar dan 135,04 yen, dibandingkan dengan 1,1479 dolar dan 134,96 yen di New York pada Selasa sore, tetapi naik tajam dari tingkat sekitar 1,13 dolar dan 132 yen yang terlihat di Tokyo pada Selasa pagi. Dolar naik menjadi 117,74 yen, dari 117,57 yen di perdagangan AS.

“Pendorong tampak meningkatkan optimisme pasar bahwa solusi mungkin ditemukan dan memang mulai dikerjakan antara Yunani dan para kreditornya,” kata National Australia Bank dalam sebuah catatan.

“Tetapi ada jalan panjang sebelum mencapai kesepakatan pada Yunani dan tak diragukan lagi akan ada keributan pasar lebih lanjut”.

Di Eropa, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dan Menteri Keuangan Yanis Varoufakis yang anti penghematan telah berkeliling negara-negara Eropa dalam upaya meningkatkan dukungan untuk merestrukturisasi pembayaran utang negara itu.

Varoufakis sedang mendorong ide swap utang yang akan menghindari perlunya para kreditor untuk menerima kerugian pada 315 miliar euro (361 miliar dolar AS) utang luar negeri Yunani, sementara mengurangi beban pembiayaan bulanan Athena.

Tes kepemimpinan terberat akan datang akhir pekan ini ketika harus meyakinkan juru bayar Eropa, Jerman, atas rencana pemerintah baru Yunani.

Namun, jaminan dari pasangan itu kepada para kreditor dan sekutunya bahwa sebuah “default” — dan kemungkinan Yunani keluar dari wilayah mata uang tunggal — tidak pada kartu mendorong semangat para investor.

Catatan National Australia Bank juga mengatakan bahwa “sentimen pasar secara umum telah meningkat karena minyak mulai naik kembali”.

Pada Selasa, harga minyak — yang telah kehilangan lebih dari setengah nilai mereka sejak musim panas — melonjak ke tingkat yang tidak terlihat sejak awal tahun berkat berita pengurangan jumlah rig pengeboran dan raksasa-raksasa energi memotong anggaran mereka.

Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik. Dolar Australia, yang jatuh ke terendah dalam lebih dari lima tahun di 76,59 sen AS pada Selasa setelah penurunan suku bunga tak terduga oleh bank sentral, bangkit kembali menjadi 78,20 sen AS.

Dolar jatuh ke 61,63 rupee India dari 61,71 rupee pada Selasa, menjadi 12.596 rupiah Indonesia dari 12.602 rupiah, menjadi 1.087,31 won Korea Selatan dari 1.097,50 won, dan menjadi 31,40 dolar Taiwan dari 31,53 dolar Taiwan.

Greenback juga merosot menjadi 44,04 peso Filipina dari 44,09 peso, dan menjadi 1,3443 dolar Singapura dari 1,3521 dolar Singapura, sementara merayap naik ke 32,58 baht Thailand dari 32,53 baht.

Yuan Tiongkok menguat menjadi 18,84 yen dari 18,70 yen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*