Mata Uang Asia Membaik pada Sesi Jumat

shadow

Financeroll – Suasana positif terjadi pada akhir pekan dari gejolak global yang tinggi, disebabkan oleh krisis ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian tentang rencana suku bunga Federal Reserve AS. Yen, dianggap sebagai tempat spekulasi yang aman pada saat terjadi gejolak, mundur sebelum terdepresiasi setelah pasar ekuitas Jepang ditutup untuk akhir pekan.

Dollar dibeli 120,45 terhadap yen pada perdagangan sore di Tokyo, dibandingkan dengan 120,63 yen di New York pada Kamis sore, sementara euro berada di 136,18 terhadap yen dibandingkan dengan 136,01 yen. Mata uang euro juga naik terhadap dollar, berada di level 1,1300 dollar dari 1,1275 dollar di perdagangan AS sebelumnya.

Ringgit Malaysia menguat 0,28 % dan won Korea Selatan naik 0,83 %, sementara dollar Australia sedikit lebih tinggi setelah duduk di tingkat terendah enam tahun awal pekan ini. Ada juga keuntungan untuk rupee India dan baht Thailand.Penguatan itu sejalan dengan kenaikan yang luas di pasar ekuitas regional pada Jumat, yang mengikuti kenaikan di Wall Street.

“Jika sentimen akan memburuk dan yen akan menguat (setelah kenaikan suku bunga AS), BoJ memiliki insentif untuk mendukung pasar,” kata Tomohiro Okawa, seorang penyiasat ekuitas di UBS Group di Tokyo. “Dalam jangka menengah, yen akan melemah,” kata Okawa kepada AFP, menambahkan bahwa ia memperkirakan depresiasi jangka pendek mata uang Jepang ke tingkat 117 yen per dollar jika Fed menaikkan suku bunga AS, yang ia lihat sebagai peristiwa terbesar untuk pasar ekuitas global tahun ini.

Fokus sekarang pada pertemuan kebijakan Fed yang berakhir Kamis pekan depan, dengan pendapat pasar terpecah tentang apakah Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir. Sementara peningkatan diperkirakan pada akhir tahun, keputusan bank telah dipersuram oleh gejolak baru-baru ini di pasar global yang disebabkan oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi Tiongkok. Kenaikan biaya pinjaman kemungkinan akan menghambat investasi dan juga memicu pelarian modal kembali ke Amerika Serikat untuk mencari imbal hasil yang lebih baik, sehingga merugikan pasar negara-negara berkembang.

Pembicaraan perluasan program pembelian obligasi Jepang juga sudah meningkat pada Kamis, setelah seorang anggota parlemen Jepang berpengaruh menyerukan stimulus tambahan dalam wawancara dengan Bloomberg News.Pada perdagangan mata uang Asia-Pasifik lainnya, dollar mundur menjadi 1,4133 atas dollar Singapura dari level 1,4196 dollar Singapura pada Kamis, Peso Filipina menjadi 46,81 dari 46,87 peso dan dolar Taiwan menjadi 32,52 dari 32,55 dollar Taiwan sebelumnya. Rupiah edikit menguat menjadi 14.324 dari 14.323 rupiah. Sementara yuan Tiongkok tertekan menjadi 18,90 yen dari 18,95 yen.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*