Masa Depan Suku Bunga AS Buram, Emas Siap Berjaya Lagi

Dalam sepekan terakhir, harga emas mampu naik ditengah jatuhnya bursa-bursa saham dan keprihatinan akan masa depan perekonomian global, sementara prospek suku bunga AS yang buram semakin mendorong daya beli Emas. FINANCEROLL – Bursa saham terkoreksi dimana sebagian besar investor merasa was-was dengan berbagai data ekonomi terbaru yang menunjukkan kondisi ekonomi baik AS dan Jerman sekalipun, sangat mengkhawatirkan. Data-data tersebut seperti mengamini pernyataan dari Direktur IMF Christine Lagarde bahwa pertumbuhan ekonomi global menghadapi ancaman resiko yang serius. Pernyataan ini muncul seminggu setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen juga menyatakan peringatannya akan kemungkinan kebijakan moneter yang lunak dilakukan kembali. Tentu saja, suku bunga yang rendah akan menjadi daya dorong bagi kenaikan harga emas, sehingga meningkatkan daya saing untuk tujuan investasi. Sempat terkoreksi, harga emas kembali siap menatap kenaikan harganya sejalan dengan naiknya ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memperlambat usaha untuk menaikkan suku bunganya. Keyakinan ini menguat, jika Desember silam masyarakat yakin bahwa suku bunga akan dinaikkan, sebesar 64%, kini keyakinan tersebut turun menjadi 51%. Harga emas batangan memang mengalami kenaikan sebesar 17% selama kwartar terakhir ini setelah perekonomian Cina menunjukkan gejala perlambatan pada posisi paling lambat selama generasi ini dan fluktuasi pasar uang semakin meningkatkan daya tarik emas. Investor berusaha menghindari aset yang beresiko seperti saha,, risk aversion. Mereka mencari pengaman, safe haven kedalam emas. Emas hari-hari ini nampak sangat menyenangkan sebagai tempat parkir berinvestasi. Masa depan ekonomi duania memang dibayang-bayangi awan gelap, pertumbuhan yang rentan dimana lapangan kerja sulit ditengah inflasi tinggi hingga masalah hutang yang selangit. Semua faktor ini seharusnya rendah, dan bukan tinggi, …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*