Market Outlook May 15-19, 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau fluktuatif, dari level rekor harian di 5745 tergerus ke level 5637 untuk rebound lagi oleh net buy investor asing, sehingga secara mingguan bursa ditutup dengan sedikit terkoreksi ke level 5,675.22.

Untuk minggu berikutnya (15-19 Mei), IHSG nampaknya akan lebih terpengaruh sentimen bursa kawasan dengan rentang pergerakan pasar yang di dalam range. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5745 dan 5795, sedangkan support di level 5577 dan kemudian 5486.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat bangkit menguat dalam pasar yang agak fluktuatif oleh perkembangan politik domestik belakangan ini, di mana secara mingguan rupiah sedikit menguat di level 13,316. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,381 dan 13,420, sementara support di level 13,273 dan 13,243.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data Building Permits pada Selasa malam; berikutnya rilis Crude Oil Inventories pada Rabu malam; diikuti dengan data tenaga kerja Unemployment Claims dan Philly Fed Manufacturing Index pada Kamis malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data CPI y/y Inggris pada Selasa sore; selanjutnya ri;is Retail Sales m/m Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Industrial Production y/y China pada Senin pagi; kemudian pengumuman BI 7 Day Repo Rate pada Kamis siang yang diperkirakan bertahan di level 4.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar rebound setelah lima minggu berturut-turut melorot oleh data ekonomi US, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau naik ke level 99.15.

EURUSD, pekan lalu terpantau turun sedikit dari posisi 6.5 bulan tertingginya level 1.0928. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0820 dan 1.0568 sementara resistance pada 1.1050 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2885 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2987 dan kemudian 1.3121, sedangkan support pada 1.2755 dan 1.2364.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 99.15. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 100.02 dan 101.33, serta support pada 98.58 serta level 98.29.

AUDUSD, aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7394. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7330 dan 0.7288, sementara resistance level di 0.7609 dan 0.7778.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dengan sentiment positif datang dari Eropa dan bagusnya laporan keuangan sejumlah emiten besar, namun investor tetap concern dengan perkembangan situasi di di Semenanjung Korea. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 19,800. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20030 dan 20045, sementara support pada level 18840 dan lalu 18200. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat sekitar level 25156, posisi 21 bulan tertingginya. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25635 dan 27470, sementara support di  23723 dan 21220.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau sedikit melemah oleh data ekonomi US yang agak di bawah ekspektasi ditambah dengan profit taking setelah S&P dan Nasdaq mencetak rekor barunya. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah tipis ke level 20826.14, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 21069 dan 21167, sementara support di level 20344 dan 19768. Index S&P 500 minggu lalu melemah terbatas ke level 2366.26, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2398 dan 2400, sementara support pada level 2301 dan 2248.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau dalam koreksi lagi di tengah mulai menguatnya USD, sehingga berakhir dalam harga emas dunia terkoreksi ke level $1227.70 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1295 dan berikut $1337, serta support pada $1225 dan $1195. Di Indonesia, harga emas terpantau melemah tipis ke level Rp525,589.

Pembaca setia, perhatikanlah chart pergerakan harga asset investasi. Setelah periode rally pasar, tiba juga saat untuk aksi profit taking. Investor akan selalu mencari dan menunggu momentum demikian. Itu yang sebagian pelaku pasar lakukan belakangan ini. Dengan jalan itulah para fund manager global telah mereguk keuntungan besar mereka. Anda ingin sukses investasi? Siapa yang tidak mau, bukan? Ikuti cara para fund manager berinvestasi mengikuti gelombang trend yang ada. Anda pun bisa sukses demikian. Simak terus karenanya vibiznews.com, website investasi yang paling favorit. Kembali, salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*