Market Outlook March 27-31, 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau kembali menguat mencetak rekor tertinggi di mana investor asing berlanjut menyerbu bursa karena positifnya prospek ekonomi Indonesia, sehingga secara mingguan bursa ditutup cetak rekor ke level 5,563.76, setelah intraday-nya sempat menyentuh 5,576.

Untuk minggu berikutnya (27-31 Maret), IHSG nampaknya agak rawan profit taking jangka pendek tapi secara keseluruhan masih tetap berpotensi menguat ke depannya. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5576 dan 5620, sedangkan support di level 5369 dan kemudian 5294.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat lanjut menguat sementara dollar AS sedang tergerus di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat terbatas ke level 13,324. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,405 dan 13,520, sementara support di level 13,282 dan 13,270.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; diikuti dengan rilis Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya dengan data tenaga kerja Unemployment Claims dan Final GDP q/q pada Kamis malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German Ifo Business Climate pada Senin sore; selanjutnya rilis Current Account Inggris pada Jumat sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: belum ada rilis data yang signifikan untuk minggu ini.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar melemah pada posisi empat bulan terendahnya khususnya terhadap yen Jepang oleh concern investor terhadap voting atas regulasi healthcare Amerika yang baru, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 99.620.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau naik tipis ke level 1.0792. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0492 dan 1.0340 sementara resistance pada 1.0825 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2487 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.1986, sedangkan resistance pada 1.2585 dan 1.2705.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 111.18. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.62 dan 118.60, serta support pada 110.27 serta level 108.56.

AUDUSD, aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7622. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7510 dan 0.7288, sementara resistance level di 0.7778 dan 0.7835.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum cenderung mixed dengan pelaku pasar menantikan dampak voting atas health care di Amerika terhadap bursa Wall Street. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 19,262. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19615 dan 20045, sementara support pada level 18220 dan lalu 17340. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 24327. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24200 dan 24365, sementara support di  23490 dan 21220.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau kali ini terkoreksi sementara investor menanti hasil voting atas regulasi healthcare Amerika pengganti Obamacare. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 20625.49, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 21167 dan 21250, sementara support di level 20445 dan 19768. Index S&P 500 minggu lalu melemah tipis ke level 2343.98, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2400 dan 2500, sementara support pada level 2312 dan 2248.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat lagi oleh dollar yang masih dalam tekanan di pasar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik ke level $1247.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1263 dan berikut $1337, serta support pada $1180 dan $1127. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp537,245.

Dinamika harga instrumen investasi ternyata bergerak begitu aktif, bahkan selama 24 jam dalam 5 sampai 6 hari perdagangan. Buat banyak investor retail lokal tidak mungkin untuk terus memantau pergerakan harga secara non-stop. Dalam situasi seperti ini, akan terasa manfaat dari online trading system. Inilah system investasi di mana kita dapat pasang order terlebih dahulu, bahkan dengan programming yang telah ditentukan sebelumnya. Begitu banyak metode dan teknik untuk trading profit. Kalau Anda mau belajar lebih jauh, ikuti terus Vibiznews.com. Semua serba investasi ada di situ. Mari, terus maju bersama Vibiznews.com untuk keuntungan investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*