Market Outlook April 10-14, 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih menguat dan berlanjut mencetak rekor barunya dan kemudian tergerus oleh aksi ambil untung investor masih terpicu sentimen positif prospek ekonomi domestik Indonesia, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat ke level 5,653.49, setelah penutupan sebelumnya sempat sempat menyentuh 5,680. Untuk minggu berikutnya (10-13 April), IHSG nampaknya masih dalam uptrend-nya dengan mencari indikasi peluang dari pergerakan bursa regional. Akan ada libur Jumat Agung pada Jumat minggu ini. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5680 dan 5740, sedangkan support di level 5568 dan kemudian 5486.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat cukup stabil meskipun dollar AS sedang menanjak lagi di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat tipis di level 13,313. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,405 dan 13,520, sementara support di level 13,282 dan 13,270.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa pidato dari Fed Chair Yellen pada Senin sore, diikuti dengan rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya dengan data tenaga kerja Unemployment Claims dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Core CPI m/m dan Core Retail Sales m/m pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data CPI y/y Inggris pada Selasa sore; selanjutnya rilis Average Earnings Index 3m/y Inggris pada Rabu sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Employment Change Australia dan Trade Balance China pada Rabu pagi.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar menguat oleh laporan data tenaga kerja AS yang membaik dan memicu ekspektasi peluang kenaikan lanjutan Fed rate, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau naik ke level 101.140. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau turun ke level 1.0592. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0492 dan 1.0340 sementara resistance pada 1.0905 dan kemudian 1.1300.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2369 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2107 dan kemudian 1.2014, sedangkan resistance pada 1.2615 dan 1.2705. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 111.20. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.62 dan 118.60, serta support pada 110.10 serta level 108.56. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7500. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7490 dan 0.7288, sementara resistance level di 0.7778 dan 0.7835.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed di tengah kenaikan harga minyak dan situasi panas kawasan Suriah. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 18,790. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19615 dan 20045, sementara support pada level 18220 dan lalu 17340. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat terbatas ke level 24267. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24656 dan 24925, sementara support di  23490 dan 21220.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau kali ini terkoreksi kembali sementara investor terus mencerna antara data perkembangan tenaga kerja serta situasi memanas oleh serangan rudal AS ke Suriah. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 20540.16, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 21167 dan 21250, sementara support di level 20352 dan 19768. Index S&P 500 minggu lalu melemah tipis ke level 2327.34, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2400 dan 2500, sementara support pada level 2310 dan 2248.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat di tengah kekuatiran situasi serangan rudal AS atas Suriah dapat memicu hubungan panas antara AS dengan Rusia, sehingga berakhir dalam harga emas dunia menguat ke level $1254.55 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1263 dan berikut $1337, serta support pada $1195 dan $1127. Di Indonesia, harga emas terpantau agak menguat ke level Rp537,547.

 

Fluktuasi pasar investasi di tahun ini kelihatannya masih terus bergejolak (volatile). Dinamikanya tidak pernah habis. Bagi yang awam, periode seperti ini acapkali mendatangkan salah posisi dan selanjutnya kerugian. Tapi bagi trader yang professional, justru ini periode yang menarik karena bisa mendatangkan banyak profit. Kata kuncinya ada dua untuk memenangkan pasar investasi ini: belajar dan rajin monitoring. Keduanya itu bisa didapat dengan seketika dari vibiznews.com. Terimakasih, semoga sukses investasi Anda bertambah-tambah, pembaca setia Vibiznews! Bagi pembaca yang memperingatinya, perkenankan disampaikan selamat memperingati Hari Raya Jumat Agung dan Selamat Paskah! Kiranya Tuhan memberkati kita sekalian.

 

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*